“Saya tidak punya masalah dengan trah Schumacher. Bagi saya, Michael Schumacher adalah legenda paling agung. Saya sering mengobrol juga dengan Ralf. Tetapi saya tegaskan lagi: Program kami di F1 semata-mata berbasis pada pengembangan teknis dan personalia, bukannya komersial”, tegas Marko.
Jalan karier Mick Schumacher saat ini
Di sisi lain bos tim Mercedes-Benz, Toto Wolff, mengatakan bahwa tidak mudah menemukan jok balap untuk Mick Schumacher untuk musim 2024 mendatang, meskipun putra dari Michael yang juga mantan pembalap kubu Brackley itu optimis dapat membalap kembali di musim 2025.
Perlu diketahui, semua itu tergantung kelanjutan karier kartu as Mercedes, Lewis Hamilton yang entah akan pensiun dalam waktu dekat atau akan hengkang ke Ferrari.
Tetapi itu berarti Schumi Junior juga akan bersaing dengan George Russell yang diyakini akan menjadi ujung tombak Tim Bintang Perak jika Sir Lewis hengkang ke Maranello atau gantung helm.
Kemungkinan jika Hamilton pindah ke Ferrari pun bisa jadi juga tidak akan memihak untuk Mick. Karena bisa jadi jika LH44 boyongan ke Ferrari itu berarti terdapat kemungkinan salah satu juara dunia tujuh kali tersebut akan bertukar jok dengan pemimpin Ferrari, Charles Leclerc yang dilanda keputusasaan di Tim Kuda Jingkrak.
“Ini adalah situasi yang rumit, karena kursi kami saat ini sedang penuh. Tetapi saya ingin Mick mengamankan salah satu joknya, ia berhak atasnya. Situasi pada 2024 sangat tidak menguntungkan, meskipun pada 2025 pintu-pintu akan terbuka kembali. Kami nantinya harus menunggu dan melihat seperti apa perkembangan situasi di Williams, tetapi itu tidak mudah”, ungkap Wolff menyoal masa depan Mick Schumacher.***