SEMARANGKU - Ada beberapa jenis ban yang dijual luas di pasaran Indonesia, salah satunya adalah ban vulkanisir. Para pengguna kendaraan, khususnya mobil, masih banyak menggunakan ban vulkanisir ini karena harga murah.
Ban vulkanisir adalah ban rekondisi yang batikan atau polanya sudah menipis tetapi dilapisi lagi dengan potongan material karet berserat lain agar terlihat seperti baru.
Pemakaian ban vulkanisir memang dimaksudkan untuk menyiasati harga ban baru orisinil yang relatif mahal. Akan tetapi penggunaan tipe ban ini akan mendatangkan risiko dan efek buruk.
Kualitas ban ini tidak sebaik dengan yang asli. Kekuatan dan umurnya didapati hanya bisa bertahan sampai beberapa bulan.
Baca Juga: 8 Kesalahan saat Mencuci Motor yang Sering Dilakukan, Perhatikan Bagian-bagian Penting Ini
Kondisi ban vulkanisir justru menjadi cepat menipis saat sering dipakai untuk aktivitas harian. Tingkat kenyamanannya pun juga jauh berbeda dengan ban asli keluaran pabrik.
Menurut laman Wahana Honda, terdapat sejumlah ciri-ciri dan dampak tak baik saat kerap menggunakan ban ini pada kendaraan. Berikut penjelasannya.
Ciri-ciri ban vulkanisir
Ban vulkanisir memiliki bentuk dan desain yang sangat mirip dengan ban orisinil, namun perbedaannya dapat diketahui pada sisi kekuatan. Ban ini biasanya memiliki kemampuan daya tahan hingga 60–70 persen saja dari kondisi ban asli.