Bendera Pribumi Berkibar di Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru, Ini Sejarahnya

- 12 Juli 2023, 10:15 WIB
Bendera Pribumi Berkibar di Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru, Ini Sejarahnya /
Bendera Pribumi Berkibar di Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru, Ini Sejarahnya / // Twitter @fifamedia

SEMARANGKU - FIFA mengumumkan bahwa telah bermitra dengan PBB menyoroti berbagai penyebab sosial selama Piala Dunia Wanita 2023 di Australia-Selandia Baru.
 
Badan otoritas sepakbola internasional jelang Piala Dunia Wanita 2023 memberi komitmennya untuk penduduk pribumi dari Australia-Selandia Baru.
 
Hal ini untuk melanjutkan pentingnya Bangsa Pertama di Australia dan Maori sebagai tangata whenua di Selandia Baru hadir di Piala Dunia Wanita 2023.
 
Di enam stadion venue Piala Dunia Wanita co-host Australia, tiga bendera nasional mereka yakni Australia, Aborigin, dan Torres Strait Islander akan dikibarkan.
 
 
Sementara co-host Piala Dunia Wanita 2023 Selandia Baru di empat stadionnya, akan dikibarkan bendera Aotearoa dan Tino Rangatiratanga.
 
“FIFA mengakui pentingnya Bangsa Pertama di Australia dan Maori sebagai tangata whenua di Aotearoa Selandia Baru dalam penyelenggaraan Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru." ujar Gianni Infantino seperti dikutip dari laman resmi FIFA, Jumat.

"Turnamen adalah pembentukan panel penasehat budaya semua wanita untuk menciptakan hubungan yang langgeng dalam kemitraan dengan komunitas First Nations dan Maori" sambungnya.
 
"untuk memastikan keterlibatan dan inklusi yang berarti untuk semua titik kontak budaya di seluruh turnamen.” tutup Presiden FIFA ini.
 
Mari telusuri sejarah awal mula sisi unik kemunculan bendera pribumi di Australia dan Selandia Baru, hingga FIFA pun memutuskan bendera mereka dikibarkan bersama bendera kedua negara.
 
Suku Aborigin yang merupakan penduduk asli di Australia jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa pertama tahun 1788.
 
Bendera Aborigin ini dirancang oleh Harold Thomas pada 1971 hingga mengalihkan hak cipta kepada pemerintah Australia.
 
Dan pada tahun 2008 diakui sebagai bendera suku Aborigin, makna simbolik desain bendera ini dalam tiga unsur warna.
 
Hitam mewakili suku Aborigin Australia, lingkaran Kuning melambangkan matahari, dan Merah memiliki dua arti mewakili tanah merah dan mewakili darah Aborigin.
 
Ternyata bukan hanya Aborigin saja, ada sebuah kelompok suku yang menghuni di ujung sebelah utara, tepatnya pulau Selat Torres.
 
Bendera mereka dirancang oleh Bernard Namok pada 1992, resmi menjadi salah satu bendera nasional Australia berselang tiga tahun kemudian.
 
Kemudian Maori penduduk pribumi di Selandia Baru, negara ini memiliki sebutan lain dari bahasa mereka, Aotearoa.
 
Awal mulanya terjadi pada 1840 ketika Britania Raya dan kepala suku Maori menandatangani perjanjian Waitangi.
 
Dalam isi perjanjian tersebut menyatakan kedaulatan Britania Raya atas kepulauan tersebut. Namun, bukan tidak ada konflik perselisihan serta pertikaian.
 
Tahun 1947 memperoleh hak mengatur negaranya sendiri dengan kepala negara adalah Raja Charles III saat ini.
 
Nah, menyangkut bendera Maori atau Tino Rangatiratanga sebutan resminya dirancang pada 1989, dan diterima sebagai bendera pribumi di Selandia Baru.
 
Rangatira ditambah imbuhan -tanga memiliki arti otonomi utama atau kerajaan, sedangkan Tino menunjukkan sesuatu itu benar, asli, atau tak tertandingi.
 
Bendera Maori terdiri atas tiga unsur warna antara lain hitam, putih, dan merah. 
 
Makna bendera ini mengacu pada kepercayaan Maori yaitu kisah penciptaan tentang Ranga dan Papa.
 
Piala Dunia Wanita 2023 Australia-Selandia Baru akan dimulai pada 20 Juli, saat Selandia Baru melawan Norwegia di Eden Park, Auckland atau Tāmaki Makaurau. 
 
Sementara co-host Australia menghadapi Irlandia di Stadium Australia, Sydney atau Wangal, pada hari yang sama.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x