Network
SEMARANGKU – Kabar tak sedap di dapati oleh pemain sepak bola legend Lionel Messi dihukum tak digaji PSG selama 2 minggu. Dia terlihat mangkir dari latihan tim dan memilih pergi ke Arab Saudi.
Pemain yang mendapatkan julukan La Pulga itu mendapatkan sanksi dari PSG. Player Timnas Argentina ini tidak mendapatkan gaji selama dua minggu atas aksinya. Diambil dari sumber ESPN pelatih PSG yaitu, Christophe Galtier memberi libur hanya dua hari yaitu, Senin dan Selasa.
Tetapi yang dilakukan Messi malah melakukan tugasnya sebagai Duta Pariwisata dan pergi ke Arab Saudi. Lionel Messi mengabaikan instruksi dari Galtier. Situasi ruang ganti mulai memanas dari imbas kejadian tersebut.
Kekalahan PSG terhitung yang keenam kalinya, di liga Paris 2022 – 2023. Tim yang mendapatkan julukan Les Parisens dalam ancaman kejaran Olympique Marseille. For Your Information, Kini PSG masih di Puncak Klasemen Liga Prancis 2022-2023 dengan koleksi 75 poin.
Baca Juga: Lionel Messi Kena Sanksi dari PSG akibat Melancong ke Arab Saudi: Dilarang Berlaga selama Dua Pekan
Messi sempat tersangkut gaji oleh regulasi lagi, dia tidak terikat kontrak tanpa bayaran dengan Barcelona ataupun klub lain di Spanyol.Mereka hanya unggul lima poin dari Marseille, yang berada di peringkat dua. Terakhir sebelum kejadian itu Barcelona semakin semangat karena kedatangan bintang Argentina. Seperti yang diberitakan sebelumnya, rencananya Barcelona ingin mengikat Messi dengan kontrak awal berdurasi dua tahun dan ia akan menerima gaji per tahun setara Rp 210 miliar.
Barca memang sudah lama memburu jasa Lionel Messi, namun untuk mengakormodir mantan kapten mereka itu musim depan, manajemen blaugrana harus bisa lakukan beberapa tindakan, di antaranya mematuhi aturan FFP dan penuhi batas gaji yan ditetapkan oleh La liga. Messi sempat memotong gajinya 50 persen agar bisa bertahan di Camp Nou.
Baca Juga: Prediksi Juventus vs Lecce: Prediksi Skor, Prediksi Susunan Pemain, Head to Head
"Secara hukum, tidak mungkin bagi Lionel Messi untuk bermain secara gratis di Barcelona. Setiap kontrak baru, menurut hukum Spanyol, diharuskan minimal 50 persen dari upah sebelumnya (ini berlaku untuk menghindari manipulasi keuangan," tulis Millar lewat akun media sosialnya.
