Network
SEMARANGKU - Indonesia menjadi salah satu tuan rumah event kelas dunia bertajuk Piala Dunia FIBA tahun ini.
Bersama Filipina dan Jepang menjadi host gelaran Piala Dunia FIBA 2023 yang berlangsung pertengahan tahun ini.
Laga Piala Dunia FIBA 2023 akan berlangsung di empat venue. Philippine Arena hanya menggelar opening match grup A.
Sedangkan dua venue lainnya di Araneta Coliseum serta Mall of Asia Arena ini juga ditetapkan sebagai venue laga perempat final hingga partai puncak Piala Dunia FIBA.
Baca Juga: Lionel Messi Kena Sanksi dari PSG akibat Melancong ke Arab Saudi: Dilarang Berlaga selama Dua Pekan
Khusus venue Okinawa Arena dan Indonesia Arena merupakan tempat baru untuk gelar Piala Dunia FIBA 2023.
Sudan Selatan akan menjalani debut di Piala Dunia FIBA untuk kali pertama dalam sejarah bola basket di negara yang berdiri tahun 2011 ini.
Sementara itu, Lebanon akhirnya kembali ambil bagian dari event FIBA terakhir pada 2010 silam.
Sisi menariknya, ajang ini juga memunculkan grup maut dimana tuan rumah Jepang akan bersua Jerman, Finlandia serta Australia.
Hasil drawing fase grup Piala Dunia FIBA 2023 :
Grup A
Angola, Dominican, Filipina, Italia
Grup B
Sudan Selatan, Serbia, China, Puerto Rico
Grup C
AS, Yordania, Yunani, Selandia Baru
Grup D
Mesir, Meksiko, Montenegro, Lithuania
Grup E
Jerman, Finlandia, Australia, Jepang
Grup F
Slovenia, Tanjung Verde, Georgia, Venezuela
Grup G
Iran, Spanyol, Pantai Gading, Brasil
Grup H
Kanada, Latvia, Lebanon, Prancis
Kejuaraan dunia bola basket FIBA tahun 2023 akan diselenggarakan di tiga negara Asia, yang berlangsung pada 25 Agustus hingga 10 September mendatang.
Meskipun Indonesia ditunjuk menjadi salah satu tuan rumah ajang bergengsi bola basket dunia.
FIBA menginginkan tim Indonesia ikut kualifikasi walaupun menyandang status tuan rumah dan mereka ikut Piala Asia 2022.
Tetapi dalam perjalanannya Indonesia tersingkir di babak playoff, padahal syarat minimal untuk lolos Piala Dunia yakni perempatfinal.
Dalam kejuaraan dunia bola basket FIBA tahun 2023 Indonesia tetap mengikuti fase kualifikasi terlebih dahulu, karena badan otoritas bola basket dunia ingin tim Indonesia tetap kompetitif bukan sekedar menjadi host.
Untuk pertama kali dalam sejarah gelaran Piala Dunia Bola Basket FIBA dimana negara tuan rumah gagal lolos ke putaran final.***
