Network
SEMARANGKU – Novak Djokovic kembali bertanding setelah gagal mendapatkan izin untuk masuk ke Amerika karena sikapnya bulan lalu menanggapi vaksinasi COVID-19.
Novak Djokovic memenangkan pertandingan pembukanya di Monte Carlo Masters.
Novak Djokovic bertanding hari Rabu sesuai dengan waktu setempat.
Kali ini lawan dari Novak Djokovic adalah pemain yang menempati peringkat 198 dunia.
Baca Juga: Pemain Lokal Tersubur di Liga 1 Musim 2022-2023, Tak Kalah Hebat dan Tajam Dari Pemain Asing Lainnya
Petenis nomor satu dunia itu terancam kehilangan set pembukanya melawan petenis Rusia.
Petenis Rusia itu adalah Ivan Gakhov. Sebelum Novak menang 7-6, 6-2 dalam 1 jam 47 menit. Djokovic yang berusia 35 tahun itu kembali mendapatkan posisi petenis nomor satu untuk ke tujuh kalinya.
Hal ini karena ia berhasil menang di Australian Open di akhir Januari. Novak Djokovic bepeluang untuk memecahkan rekor di atas jika mampu memenangi tiga Grand Slam tersisa pada 2023.
Baca Juga: PT LIB Resmi Umumkan Kuota Asia 2023-2024 Liga 1, Apakah ada Tim Jagoanmu? Mari Intip Bersama-sama
Tiga Grand Slam tersebut yakni, French Open, Wimbledon dan US Open. Gelar juara berhadil diamankan oleh Djokovic setelah sukses mengalahkan Stefanos Tsitsipas di laga final yang berlangsung di Rod Laver Arena, 29 Januari 2023.
Berikut Fakta-fakta menjuarai Australia Open 2023
1. Menyamai rekor Rafael Nadal
Djokovic mengoleksi 22 gelar dari Grand Slam menyamai pencapaian Rafael Nadal.
2. Djokovic naik ke peringkat satu dunia
Djokovic berhasil menggeser bintang muda Spanyol yaitu, Carlos Alcaraz di Australia Open 2023
3. Dideportasi dari Australia sejak tahun lalu
Gelar juara tahun ini memang dramatis, pasalnya sang juara Djokovic sempat dideportasi karena menolak Vaksinasi Covid-19. Dideportasi sendiri artinya adalah ketetapan untuk mengeluarkan warga asing dari suatu negara.
"Saya harus mengatakan ini adalah salah satu turnamen paling menantang yang pernah saya mainkan mengingat keadaan, tidak bermain tahun lalu, kembali tahun ini," ucap petenis berusia 35 tahun itu.
Deportasi ini tidak bergantung pada satu ketetapan, melainkan mengambil ketentuan berdasarkan negara masing-masing.
4. Tampil Trengginas di laga final
Djokovic unggul melawan Tsitsipas petenis asal Yunani. Ia berhasil mencetak skor 10-2 dari Tsitsipas. Djokovic tampil dengan trengginas dan berhasil menang tiga set dengan perolehan skor 6-3, 7-6 (7/4), 7-6 (7/5).
5. Selebrasi dengan sang ibu
Ia mengeluarkan air mata saat melakukan selebrasi dengan ibunya. Ia juga menjelaskan bahwa keluarga dan timnya yang mengetahui apa yang ia lalui "Hanya tim dan keluarga saya yang tahu apa yang telah kami lalui dalam empat atau lima minggu terakhir dan inilah mengapa saya mungkin mengatakan ini adalah kemenangan terbesar dalam hidup saya mengingat keadaan yang ada," ungkapnya.
Demikian Artikel Pecahkan Rekor Baru Novak Djokovic Menang di Mote Carlo 2023, Begini Selengkapnya. Jika kamu mengikuti pertnadingan tenis sejak awal, maka kamu akan tahu sejarah atau perjalan Djokovic sekalipun itu di masa kelamnya. ***
