Network
SEMARANGKU – Untuk pertama kalinya, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan ajang Internasional Piala Dunia U-20.
Namun kesempatan emas tersebut pupus, setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencoret Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, mengakibatkan gugurnya Timnas Indonesia U-20 untuk berlaga di ajang yang persiapannya sudah dimulai sejak 2019 lalu.
Namun seperti yang disampaikan Coach Justin, pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia tidak hanya memberikan dampak kepada Timnas secara internal. Melainkan hal tersebut dinilai memiliki dampak yang lebih luas lagi.
Baca Juga: Mitsubishi XFC Concept Hadir di Semarang Magnet Pameran di Paragon, Harga XFC Kisaran Berapa?
“Kalau orang bilang, hanya kasihan kepada pemain, salah besar. Impactnya jauh lebih besar,” ujarnya.
Couch Justin menuturkan, jika Piala Dunia U-20 bukan hanya sekedar ajang pertandingan sepak bola. Melainkan dalam penyelenggara yang akan dihadiri perwakilan dari beberapa negara. Namun turnamen tersebut menjadi ajang pencarian bakat oleh Scouting di seluruh dunia.
“Gua kasih contoh ya, satu, ajang turnamen ini itu adalah ajang pencarian bakat oleh Scouting di seluruh dunia. Jadi U-20, U-19, U-18, U-17, semua Scouting itu hadir,” ujarnya dikutip dari kanal YouTUbe CURHAT BANG Denny Sumargo pada Jumat, 31 Maret 2023.
“Peluang itu kita hilang,” ucapnya menambahkan.
Menurut Coach Justin, selain tidak lagi memiliki kesempatan tersebut, pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dinilai bisa membuat Indonesia kehilangan peluang untuk mengajukan diri dalam penyelenggaraan olimpiade tingkat dunia lainnya. Serta kehilangan peluang mempromosikan Indonesia di tingkat Internasional.
Tidak hanya itu saja, Coach Justin kembali menuturkan Timnas Indonesia U-20 juga dinilai kehilangan peluang untuk mencari jam terbang Internasional.
“Kita hilang peluang untuk mengajukan olimpiade piala dunia dan lain-lain. Karena kita dicoret. Ketiga, lo kehilangan peluang secara tidak langsung mempromosikan Indonesia. Orang-orang yang tidak tahu Indonesia akan datang keluarganya, kerabatnya, sponsornya atau yang disponsori, untuk melihat Indonesia,” imbuhnya.
“Lo kehilangan peluang untuk adik-adik kita yang usianya 17,18,19, dimana mereka akan jadi calon pemain Timnas senior. Cari jam terbang Internasional. Jadi sudah ada empat faktor yang penting yang murni hilang,” lanjut Coach Justin.
Oleh karena itu, Coach Justin menyampaikan jika kejadian dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 bukan lagi memberikan dampak kepada para pemain saja. Melainkan hal tersebut akan memberikan dampak yang lebih luas lagi.
Tidak hanya berkurangnya kepercayaan Internasional terhadap Indonesia, melainkan akan berdampak pada sektor lain seperti pariwisata, hingga kesempatan Timnas Indonesia U-20 untuk mencari jam terbang di tingkat Internasional.***
