Network
SEMARANGKU – PBSI baru-bari ini umumkan Indra Wijaya sebagai kepala pelatih sektor tunggal putri pelatnas mulai 1 Maret 2023.
Sosok pelatih yang diyakini akan memberikan kontribusi baik kepada pelatnas ini, telah berada di bulutangkis sejak tahun 1995-2000 yang mengawali karirnya sebagai pemain.
Waktu itu Indra Wijaya tidak sendiri, dia menjadi pemain bersama Ardy Bernardus dan Hariyanto Adi.
Sebelum di kontrok PBSI untuk menjadi kepala pelatih pelatnas Indonesia. Indra Wijaya diketahui telah mengawali karirnya dengan menjadi pelatih tunggal putra di Korea Selatan selama dua tahun.
Kemudian didapuk dengan mendapatkan kepercayaan menjadi pelatih tunggal Putra di Malaysia pada pertengahan tahun 2017. Di sana dia bertugas untuk mendampingi Hendrawan yang juga menjadi pelatih tunggal putra di negara tersebut.
Sebelumnya Indra Wijaya juga diketahui pernah menjadi pemain yang mendapatkan kejuaraan dunai junior pada tahun 1991 dan Polandia Terbuka di tahun 1994.
Prestasi tersebut mampu didapatkan lantaran Indra Wijaya sendiri diketahui tumbuh dari keluarga pemain bulu tangkis. Dimana ayahnya adalah mantan pemain bulu tangkis sekaligus pemilik klub Rajawali di Cirebon.
Untuk mengenal sosok Indra Wijaya lebih dekat. Berikut adalah biodata lengkap Indra Wijaya dengan segudang prestasinya.
Biodata Indra Wijaya
Indra Wijaya merupakan pria kelahiran Cirebon pada tanggal 16 Maret 1974. Selama terjun di bulu tangkis, dia telah menyumbangkan prestasi bagi negaranya dengan menjadi pemain tunggal putra yang menduduki peringkat 4 dunia.
Serta mendapatkan medali perunggu pada Indonesia World Cup 1997 di Jogjakarta dan medali Emas di kejuaraan Asian Cup pada tahun 1997 di Jakarta.
Sebagai pemain bulu tangkis, Indra Wijaya termasuk memiliki tubuh yang proporsional dengan tinggi badan 1,8 meter. Hal ini yang kemduian mendukungnya dalam mendapatkan prestasi lain yang sempat mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet mendali Emas pada kejuaraan Asian Games pada tahun 1997 di Jakarta.
Selain menorehkan prestasi bagi negaranya sendiri, Indra Wijaya juga pernah memperkuat Singapura pada pertandingan Asian Championship 2001 di Manila dan berhasil membawa medali perunggu sebagai pemain tunggal putra.
Dengan segudang prestasi yang sudah ditorehkan Indra, baik selama masih menjadi pemain hingga pelatih. Diyakini mampu membawa pengaruh baik bagi sektor tunggal putri yang tergabung dalam pelatnas.
Terlebih saat didapuk menjadi kepala pelatih pelatnas, Indra Wijaya menyampaikan komitmennya untuk membenahi sektor tunggal putri di bawah kepemimpinannya nanti.***
