Mental Euforia Pemain Indonesia Bisa Jadi Bahaya, Bak Pemenang Padahal Belum Main di Laga Final Piala AFF 2020

- 27 Desember 2021, 19:45 WIB
Mental Euforia Pemain Indonesia Bisa Jadi Bahaya, Bak Pemenang Padahal Belum Main di Laga Final Piala AFF 2021
Mental Euforia Pemain Indonesia Bisa Jadi Bahaya, Bak Pemenang Padahal Belum Main di Laga Final Piala AFF 2021 /Instagram/@pssi/

SEMARANGKU- Pemain Timnas Indonesia terlihat merayakan kemenangan pada laga semifinal Piala AFF 2020 dengan euphoria dan antusias tinggi.

Seolah-olah euphoria pada pemain timnas Indonesia seperti telah menjuarai turnamen Piala AFF 2020.

Padahal, saat para pemain timnas Indonesia merayakan kemenangan pada pertandingan dramatis melawan Singapura, mereka masih belum tau lawan mereka di Final Piala AFF 2020 nanti.

Diwaktu yang sama para laga antara Vietnam vs Thailand masih berlangsung dan belum berakhir.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Final Piala AFF 2020, Laga Indonesia VS Thailand

Euforia berlebih tidak hanya terjadi pada para pemain yang merayakan kemenangan di ruang ganti.

Baik di dunia maya maupun nyata para suporter dan keluarga pemain juga terlihat merayakan seolah-olah timnas Indonesia menjadi juara AFF 2020.

Padahal kick-off laga final saja belum, namun seolah-olah kita melihat pemberian tropi kepada skuad Garuda.

Bahkan banyak para penonton juga tak segan-segan melakukan aksi unik seperti syukuran dan pesta berbau perayaan.

Salah satunya adalah Bupati Blora Arief Rahman, yang belum apa-apa sudah berjanji akan menyembelih sapi.

Baca Juga: Reaksi Pemain Timnas Indonesia Usai Berhasil Kalahkan Singapura di AFF: Pak Jokowi Kita Masuk Final

Tak tanggung-tanggung dia berjanji akan menyembelih sapi di rumah Pratama Arhan salah satu pemain andalan skuad Garuda.

Ditempat lain, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, juga melakukan hal yang sama.

Hal tersebut terjadi saat kemarin pria yang akrab Kang Emil melakukan nonton bareng di kafe.

Kang Emil bahkan mentraktir semua pengunjung yang ada di kafe tempat dirinya nonton sebagai bentuk euphoria atas kemenangan melawan Singapura.

Momen tersebut kemudian dibagikan melalui akun Instagram pribadinya.

Karena pertandingan seru, kitanya menang, sport jantung, buat merayakan kemenangan semuanya saya traktir," tutur Ridwan Kamil kepada para pengunjung kafe dikutip SEMARANGKU dari akun @ridwankamil pada Senin 27 Desember 2021.

Sementara itu di jagat maya yang lain, kemenangan timnas atas Singapura masih menjadi pembahasan yang tiada henti.

Kabar mengenai sikap Asnawi Mangkualam kepada Faisal Ramli masih menjadi highlight yang tiada henti.

Selain itu, banyak juga dari netizen yang mulai membandingkan aksi heroic Nadeo Argawinata dengan sosok Kiper Chelsea Kepa.

Semua hal tersebut terangkum dalam meme dan tagar yang membanjiri media social baik Instagram dan Twitter.

Memang AFF adalah ajang bergengsi untuk menunjukkan siapa yang paling kuat di negara-negara Asia Tenggara.

Meski turnamen 4 tahunan ini tidak masuk dalam kalender FIFA, namun antusiasme dan tensi dari para suporter dan pemain menjadi hal menarik.

Diketahui juga bahwa FIFA juga telah melirik Piala AFF sehingga pada ajang ini akan memperoleh ganjaran poin dari FIFA.

Namun, perlu diketahui bahwa hukum alam tetap berlaku segala sesuatu yang dilakukan dengan dosis berlebihan akan berbahaya,

Dalam tulisan ini saya akan mengajak pendukung Timnas mengenang apa yang terjadi pada 11 tahun lalu.

Situasi nyaris sama, euforia berlebih ditunjukkan oleh para suporter dan pemain sebelum laga Final Piala AFF.

Hal ini karena kita telah mengetahui lawan di partai final adalah Malaysia yang sebelumnya pernah dikalahkan skuad Garuda di fase Grup.

Menjelang partai final kala itu para suporter berharap bahwa kita dapat membawa pulang trofi AFF ke Indonesia.

Harapan melihat timnas berhasil mengganyang Malaysia meroket sampai ubun-ubun.

Kala itu, banyak juga sebelum laga final para politisi merayakan euforia dengan makan Bersama dan menggelar pesta Bersama para pemain Garuda.

Saat itu salah satu politisi bernama cum terlihat mengunggah foto sedang bersantap makan bersama Cristian Gonzales dan kolega.

Masyarakat juga tak mau ketinggalan dengan membeli banyak sekali merchandise yang berbau Timnas Indonesia.

Baka ji mumpung kala itu, nama-nama seperti Irfan Bachdim, Gonzales dan Okto Maniani meroket di kancah sepak bola Indonesia dan Asia.

Harapan yang sudah di ubun-ubun ternyata memang hanya mimpi, masyarakat ditampar keras oleh skuad Malaysia untuk bangun dan sadar.

Gol Safee Sali ke gawang Indonesia memupuskan harapan para pemain dan suporter timnas Indonesia kala itu.

Oleh karena itu, saat ini terpenting bagi para pemain adalah menjaga mental mereka sebelum bertanding,

Apalagi saat ini rata-rata skuad Garuda adalah berusia 23,5 dan rawan dengan tekanan dan mental euforia.

Bahkan para skuad Garuda pada AFF 2010 lalu yang relative senior saja lengah dengan suasana euforia.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah