Hal senada disampaikan Candra Dewi, peserta lain asal Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Dia mengatakan sudah sejak sebulan lalu mempersiapkan diri mengikuti ajang Borobudur Marathon.
"Sudah sebulan kemarin saya ikut lomba lari, jadi memang sudah dipersiapkan," katanya.
Candra juga berpesan kepada para pelari Borobudur Marathon virtual untuk terus konsisten menyelesaikan target yang sudah ditetapkan. Ia meminta semua berlari dengan jujur dan tidak boleh curang.
"Kita harus konsisten untuk mendapatkan hasil yang baik. Jangan sampai curang, karena itu juga untuk diri kita sendiri," pungkasnya.
Hanya saja, mereka harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Para peserta dikarantina terlebih dahulu dan semuanya wajib menjalani tes PCR.
Mereka juga harus mengenakan masker saat bertanding dan hanya boleh dilepas satu menit sebelum bendera start dikibarkan.
Para peserta juga tidak berlari keliling kampung sekitar Candi Borobudur seperti sebelum pandemi.
Mereka hanya berlari memutari Candi Borobudur. Untuk kategori elite race dengan jarak 42,5 km, para peserta memutari Candi Borobudur sebanyak 12 kali.