Network
SEMARANGKU - Komunitas Perempuan dalam Sepak Bola atau KPSP memberikan pesan pada para suporter bola wanita.
Pesan yang diberikan oleh KPSP ini berkaitan dengan kemanan para perempuan.
Terutama ketika para suporter perempuan turut hadir di stadion, serta menyaksikan salah satu pertandingan sepak bola dari tim favoritnya.
Baca Juga: 4 Cara Jin Atau Makhluk Halus Masuk Ke Dalam Tubuh Manusia, Berikut Penjelasan Selengkapnya
Suporter sepak bola perempuan memang sering mendapatkan pandangan miring dari khalayak.
Hal ini dikarenakan suporter sepak bola perempuan dianggap tidak umum menyukai sepak bola.
Tak hanya itu, suporter sepak bola perempuan pun sering mendapatkan beberapa panggilan yang dipandang tidak mengenakan.
Salah satunya adalah mengenai fisik atau kehadiran supoerter perempuan di tribun ketika menyaksikan suatu pertandingan.
Mengenai hal tersebut, KPSP pun memberikan pesan pada para suporter perempuan.
Baca Juga: Jarang Disadari 2 Benda Ini Ternyata Jadi Penghalang Rezeki Jika Masuk Rumah! Segera Buang
“Komunitas Perempuan dalam Sepak Bola merupakan wadah yang menampung aspirasi-aspirasi para perempuan penggemar sepak bola Indonesia," kata Stevany Dio salah satu pendiri KPSP.
"Kami ingin menunjukkan bahwa sepak bola bukan merupakan olahraga yang eksklusif untuk laki-laki saja," lanjutnya.
KPSP pun turut menjelaskan beberapa permasalah yang sering mereka temui, terutama ketika menonton pertandingan sepak bola di stadion.
Salah satunya adalah label “bidadari tribun” yang melekat pada suporter
perempuan.
“Persepsi (bidadari tribun) tersebut justru memosisikan perempuan hanya sebagai objek pengalih perhatian," kata Dianita pendiri lainnya dari KPSP.
Baca Juga: Usaha Sepi dan Rezeki Seret? Ini Penyebabnya Segera Hindari Dari Sekarang
"Dan bukan merupakan bagian dari penonton di stadion. Bahkan, kejadian catcalling masih sering terjadi dalam stadion,” lanjutnya.
Sebagai respons, KPSP terus melakukan edukasi ke perempuan-perempuan lain yang tergabung dalam komunitas penggemar klub agar melakukan tindakan preventif.
Seperti anjuran berbusana yang aman dan nyaman ketika datang ke stadion.
Selain itu, Putri salah satu pendiri KPSP juga menyoroti peran sportscaster atau penyiar olahraga saat pertandingan.
“Biasanya jika asal sorot, yang ada beberapa suporter perempuan menjadi bahan
pembicaraan dari aspek fisik saja. Tapi untungnya sekarang semakin lebih baik,” jelasnya.***
