Korea Loloskan Empat Tim ke Fase Knockout Liga Champions Asia AFC 2021, Daegu FC Toreh Sejarah

SEMARANGKU - Liga Champions Asia musim 2021 kali ini tanpa kehadiran klub Australia karena kasus Covid-19 yang melanda beberapa negara di asia.

 

Pihak Australia melarang klub liga mereka untuk bepergian ke asia. Alhasil, Liga Champions Asia 2021 mentas tanpa klub asal negeri kanguru itu.

 

AFC menanggapi persoalan itu mengubah format untuk babak penyisihan grup wilayah timur diisi klub-klub dari Thailand, Singapura, Filipina dan Vietnam serta Hong Kong.

 

Sementara itu Daegu FC lolos ke fase knockout Liga Champions Asia untuk pertama kalinya, setelah menduduki peringkat kedua dibawah juara grup Kawasaki Frontale di posisi akhir grup I.

 

Daegu FC mengalahkan United City 4-0 dalam laga terakhir Grup I di Stadion Bunyodkor, Tashkent pada hari Minggu dan mengunci posisi kedua di akhir klasemen grup. 

 

Empat pemain Daegu FC menyumbang gol, pertama disumbangkan Tsubasa Nishi yang membuka skor pada menit ke-37. Lee Keun-ho tiga menit setelah babak kedua dimulai, selang 10 menit kemudian gol dicetak pemain asing Edgar dan skor ditutup Jung Chi-in 15 menit jelang laga berakhir.

Ini menjadi penampilan perdana Daegu FC yang memastikan diri lolos ke fase knockout Liga Champions Asia 2021 dalam sejarah klub mereka. 

 

Klub ini pernah tampil di Liga Champions Asia 2019, berada di urutan ketiga di akhir klasemen grup dan klub gagal lolos ke babak selanjutnya.

 

Baca Juga: Free Fire Game Online Populer Jadi Sponsor Klub Persis Solo di Liga 2 Indonesia Milik Putra Jokowi?

Sementara itu di grup lain Liga Champions Asia, Jeonbuk Hyundai Motors, Ulsan Hyundai FC dan Pohang Steelers memastikan diri lolos ke fase knockout, dan ini merupakan yang keempat kalinya bagi ketiga klub tersebut ke fase knockout.

 

Daegu FC bersama tiga klub K-League lainnya lolos ke fase knockout di kompetisi klub papan atas benua asia itu. 

K-League sukses mengirimkan semua wakilnya ke babak 16 besar Liga Champions Asia, dan terakhir kali terjadi klub Korea Selatan mencapai babak 16 besar tahun 2015 silam.

Pelatih Daegu FC, Lee Byung-geun memuji para pemainnya karena berhasil menemukan cara untuk menang, alhasil Lee Keun-ho cs. sukses membobol  gawang klub Filipina, United City empat gol tanpa balas.

"Daegu FC telah membuat sejarah hebat, dan semoga ini bukan akhir menjadi untuk mencapai tujuan yang lebih besar lagi," kata Lee Byung-geun. 

 

"Daegu FC sempat mengalami penampilan kurang gereget di babak penyisihan grup. Namun kami berupaya tidak menyerah di sini. Di fase gugur Daegu FC menghadapi lawan yang lebih tangguh, tetapi Daegu ingin lebih baik dan mencapai level yang lebih tinggi." sambung Lee Byung-geun.

Liga Champions Asia dikembangkan menjadi 40 tim mulai tahun ini. 10 pemenang grup secara otomatis lolos ke sistem gugur, dan tiga runner-up terbaik dari wilayah timur dan barat akan bergabung dengan 10 juara grup.

Jeonbuk dan Ulsan menjadi juara grup masing-masing, Ulsan sang juara bertahan Liga Champions Asia, telah menangkan laga terakhir Grup F, Minggu malam untuk memperpanjang rekor 15 kemenangan beruntun.

Daegu FC, raih 12 poin, menempati posisi runner-up teratas grup wilayah timur, terdiri dari klub asal Korea Selatan, Jepang, Cina, Australia dan Thailand. Pohang Steelers peringkat dua terbaik di antara runner-up grup di wilayah timur.

Di fase knockout, Jeonbuk Motors melawan BG Pathum United, tetapi tiga klub K-League lainnya menghadapi klub rival Jepang. 

 

Antara lain, Ulsan Hyundai versus Kawasaki Frontale, Daegu FC versus Nagoya Grampus dan Pohang Steelers vs Cerezo Osaka.

Semua pertandingan fase gugur hingga final dimainkan satu leg untuk meminimalkan perjalanan di tengah pandemi Covid-19. 

 

Pertandingan grup diperebutkan di lokasi stadion yang ditunjuk AFC untuk alasan yang sama.

Wilayah barat menampilkan klub asa negara  seperti Iran, Irak, Arab Saudi, Qatar dan Uzbekistan, antara lain.

Kedua wilayah tersebut akan bertemu di semifinal Liga Champions Asia. Lantas mengenai klub sepakbola asia tenggara seperti Vietnam, Filipina dan Malaysia di Liga Champions Asia 2021. 

 

Lantas, di mana klub Indonesia saat ini, apakah karena catatan covid-19 disini tinggi atau sebab lainnya? kita berharap klub Indonesia mampu berbicara banyak di kancah sepak bola asia.***