SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi salah satu orang yang dimintai pertanggungjawaban usai adanya pembatalan Piala Dunia U-20 pada 29 Maret 2023 lalu.
Pernyataan Ganjar Pranowo terkait penolakannya terhadap Israel dalam sebuah video yang sempat beredar. Dinilai menjadi salah satu penyebab FIFA melakukan pembatalan digelarnya pertandingan Piala Dunia U-20.
Kabar tersebut seketika memicu kekecewaan dari berbagai banyak pihak, tidak hanya berasal dari kalangan pecinta sepak bola. Salah satu pemain Timnas U-20, Hokky Caraka turut meluapkan perasaannya di kolom komentar Instagram Ganjar Pranowo hingga kemudian viral.
Menanggapi gelombang kekecewaan dari netizen, dalam sesi wawancaranya bersama Najwa Shihab, Ganjar Pranowo akhirnya buka suara. Jika terkait persoalan tersebut, ia sudah memperhitungkan resikonya dari awal.
Bahkan untuk memberikan ruang bagi orang yang ingin meluapkan kekecewaan terhadap dirinya. Ganjar Pranowo berusaha memberikan ruang dengan tidak menghapus postingan yang diserbu dengan beratus ribu komentar.
“Udah saya hitung, Mbak, dari awal. Dengan keputusan ini, pasti akan dilakukan sebuah gerakan. Siapapun akan bisa menumpang pada gelombang ini, dan saya biarkan,” ucap Ganjar di kanal Najwa Shihab.
“Saya tidak pernah men-delete, saya biarkan kawan-kawan mengekspresikan semuanya. Ya marah, ya protes, mencaci, memaki,” lanjutnya.
Baca Juga: Bagikan Momen Pertemuan Bersama Ganjar Pranowo, Hokky Caraka Menyampaikan Urusannya Sudah Clear!
Gubernur Jawa Tengah tersebut juga menyampaikan, jika reaksi kemarahan, kebencian, hingga caci maki tersebut berasal dari pendukung dan kelompok sepak bola maka ia akan menerimanya.
“Jadi kalau mereka dari kelompok pendukung U-20,saya terima dengan ikhlas lillahi ta’ala. Dari kelompok sepak bola, saya terima dengan ikhlas lillahi ta'ala. Tapi dari orang-orang yang punya kepentingan lain, saya senyum-senyum saja,” ucapnya.
Namun ada satu hal yang tidak bisa diterima Ganjar, jika kritik dan penyerangan tersebut ditujukan kepada anak dan istrinya. Maka dia tidak akan bisa menerima.
“Hanya satu saja protes keras saya. Silakan kritik Ganjar, silakan hajar Ganjar, silakan. Tapi, jangan hajar anak dan istri saya. Itu yang saya tidak terima,” tuturnya.
Meski begitu, Ganjar menyampaikan tidak memiliki menyesal memberikan penolakan terhadap Israel. Karena hal tersebut dipandangnya sebagai sikap konstitusional yang sudah seharusnya dijalankan sebagai pemimpin Daerah.***