SEMARANGKU – Kedatangan Tim Israel ke Indonesia dalam Piala Dunia U20 mendapatkan penolakan dari berbagai masyarakat, Tak terkecuali Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menolak kedatangan Israel untuk bermain di Piala Dunia U20 yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Tak Hanya Ganjar Pranowo saja yang menolak kedatangan Israel ke Indonesia, Gubernur Bali hingga beberapa ormas dan praktisi partai juga menolak kehadiran Israel.
Akibat Penolakan tersebut Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. dan saat ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang menjadi bulan-bulanan netizen.
Instagram resmi Ganjar Pranowo diserbu oleh para penggemar sepakbola dan masyarakat Indonesia.
Pasalnya akibat statement dia yang menolak kehadiran Israel di Indonesia menjadi salah satu alasan Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Bahkan beberapa pemain Timnas Indonesia pun juga ikut meluapkan kekesalannya di kolom komentar postingan Instagram Ganjar Pranowo.
Seperti di salah satu Postingan Ganjar Pranowo yang diunggahnya pada 29 Maret 2023.
‘’ Anda tidak tahu seakbola, tapi sosoan kaya yg paling tahu. SEMOGA ALLOH MEMBALAS TINDAKAN BAPAK, Kesedihan jutaan orang indonesia bakal jadi doa untuk bapak, AMINNNN ,’’ komentar @scarynote
’’Makasih banyak Pak. Oh, iya pak, kami tahu masa depan bapak sudah terjamin. Masa depan bapak juga sudah bagus. sedangkan kami, pak?” tulis @hokkycaraka
’’ Sok2an peduli palestina..karo rakyate dewe ra peduli,'' tulis @agusred1932
Diketahui sebelumnya Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo membuat statement terkait penolakannya terhadap kedatangan Tim Israel untuk bermain di Piala Dunia.
Menurutnya Indonesia harus memegang teguh amanat Ir. Soekarno dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Diketahui setidaknya ada 11 elemen masyarakat yang menyatakan penolakan terhadap partisipasi Israel pada Piala Dunia U-20 yang akan di gelar di Indonesia pada Mei nanti.
Penolakan tersebut antara lain dari Ketua DPP PDIP jawa Barat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Boycott Divestment Sanction (BDS), Medical Emergency Rescue Committee,
Aqsa Working Group, KISDI, Aliansi Solo Raya, KNPI, Alumni 212, GNPF, Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Tengah.***