SEMARANGKU - Setelah berhasil mengalahkan pebulutangkis nomor satu dunia, Akane Yamaguchi; nama Bilqis Prasista kembali disorot, terutama ranking BWF miliknya.
Peringkat Bilqis Prasista di BWF menuai reaksi karena terpaut jauh dari ranking Akane Yamaguchi.
Selain ranking BWF Bilqis Prasista, prestasi kedua orangtuanya pun ikut disorot media.
Karena ternyata orangtua Bilqis Prasista pun merupakan legenda bulutangkis Indonesia yang berprestasi.
Baca Juga: Indonesia Maju ke Semifinal Piala Thomas Cup 2022, China Angkat Koper Lebih Awal
Baca Juga: Hasil Perempat Final Piala Thomas 2022: Anthony Ginting on Fire! Jojo Pastikan Kemenangan
Pebulu tangkis tunggal putri Bilqis Prasista membuat kejutan dalam partai pertama penyisihan Grup A Piala Uber 2022 dengan mengalahkan peringkat satu dunia dari Jepang, Akane Yamaguchi, di Bangkok, Thailand, Rabu 11 Mei 2022.
Bilqis pada partai pembuka tampil meyakinkan untuk menang dua gim langsung 21-19, 21-19 hanya dalam waktu 35 menit.
"Tidak menyangka bisa menang, soalnya dia peringkat satu dunia. Sangat senang bisa mengalahkan Akane," kata Bilqis setelah pertandingan di Impact Arena, Bangkok dilansir dari Antara News.
Dari pantauan ANTARA di lokasi, Akane yang juga ikut memasuki ruang wawancara bersama Bilqis terlihat menangis dan enggan berkomentar soal pertandingannya melawan pebulu tangkis peringkat ke-333 asal Indonesia hari ini.
Situasi kurang mengenakan yang dialami Akane membuat sejumlah staf Federasi Badminton Dunia (BWF) dan media lokal Jepang ikut menenangkan dan menyemangati pebulu tangkis berusia 24 tahun itu.
Pebulutangkis kelahiran Magelang itu mengaku hanya bermain tanpa beban dan berusaha menikmati jalannya pertandingan. Meski meladeni pemain yang secara peringkat jauh di atasnya, Bilqis yakin semua hal bisa terjadi di lapangan.
Bahkan kedua orang tuanya yang juga mantan pebulutangkis nasional, yaitu Joko Suprianto dan Zelin Resiana, ikut menyemangati putrinya.
"Pokoknya yang penting yakin saja sama diri sendiri, jangan banyak mati sendiri dulu saja dan tekniknya bikin di lari-lari terus. Orang tua juga berpesan agar harus percaya diri, kita pasti bisa asal ada kemauan. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, apapun bisa terjadi," kata Bilqis.
Kemenangannya atas Akane ini membuat pemain jebolan klub PB Djarum tersebut semakin percaya diri.
Meski awalnya kaget karena diturunkan pada partai pertama, namun hasil mengesankan yang dia kemas diharapkan bisa menular kepada rekan-rekan seperjuangannya dalam menghadapi Jepang.
"Buat teman-teman ayo tampilkan yang terbaik saja, dan jangan mau kalah. Saya pas main ya tidak memikirkan apa-apa, yang penting keluarkan kemampuan terbaik dan jangan mau kalah," pungkas dia.
Adapun Bilqis Prasista saat ini masih menduduki peringkat gratis 333 dunia dengan poin sebanyak 5.632.
Bilqis Prasista ternyata adalah anak dari pasangan Joko Suprianto dan Zelin Resiana yang juga seorang legenda atlet bulutangkis Indonesia.
Sang ayah Joko Suprianto adalah mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang kini menjadi pelatih timnas bulu tangkis Indonesia.
Kariernya telah dimulai pada tahun 1985 dan mulai merambah dunia bulu tangkis profesional sejak 1990 sampai 2002 sebagaimana dilansir dari Wikipedia.
Joko merupakan atlet yang menjadi atlet muda regenerasi Eddy Kurniawan yang telah pensiun sebelum dirinya.
Berbagai prestasi telah diraih sang ayah Bilqis Prasista ini seperti: Juara Kejuaraan Dunia IBF 1993.
Kemudian menjadi Tim Piala Thomas Indonesia 1986-2000 dan memenangkan Piala Thomas 1994, 1996, 1998 dan 2000, serta menjadi urutan 5 tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996.
Sedangkan sang ibu Zelin Resiana juga menjadi legenda pemain bulu tangkis Indonesia pada era 1990 sampai 1999-an.
Ia dikenal sebagai pemain spesialis ganda yang sukses baik di ganda putri maupun ganda campuran.
Ia merupakan atlet berprestasi hasil binaan PB Djarum Kudus. Ia yang berpasangan dengan Eliza Nathanael berhasil menjuarai AS Terbuka, Indonesia Terbuka, dan SEA Games.
Di ganda campuran, Zelin berhasil menjuarai Taiwan Terbuka dan Kejuaraan Asia saat berpasangan dengan Denny Kantono dan Bambang Suprianto. Selain itu, Zelin juga turut memperkuat Tim Bulutangkis Indonesia dalam perebutan Piala Uber 1994 dan 1996.
Zelin Resiana tercatat dua kali berlaga dalam ajang Olimpiade Musim Panas. Dalam Olimpiade 1996 di Atlanta, Zelin yang berpasangan dengan Eliza Nathanael hanya sampai ke babak perempat final setelah kalah dari pasangan Gei Fei/ Gu Jun (Cina).
Dalam Olimpiade 2000 di Sydney, Zelin yang berpasangan dengan Bambang Suprianto juga kalah di babak perempat final dari pasangan Denmark, Michael Søgaard/ Rikke Olsen.
Sang ibu telah meraih berbagai prestasi diantaranya:
Juara Ganda Putri:
Juara Piala Uber 1994 (Tim Indonesia)
Juara Piala Uber 1996 (Tim Indonesia)
Juara (medali emas) Swiss Terbuka 1993 (Zelin Resiana/ Indarti Isolina)
Medali perak Hongkong Terbuka 1993 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Medali perak Indonesia Terbuka 1993 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Medali perak All England 1995 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Juara (medali emas) AS Terbuka 1996 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Juara (medali emas) Indonesia Terbuka 1996 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Medali perak Grand Prix Dunia 1996 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Juara (medali emas) Indonesia Terbuka 1997 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Medali emas SEA Games 1997 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Medali perunggu Kejuaraan Dunia 1997 (Eliza Nathanael/ Zelin Resiana)
Juara Ganda Campuran:
Juara (medali emas) Taiwan Terbuka 1993 (Denny Kantono/ Zelin Resiana)
Juara (medali emas) Kejuaraan Asia 1998 (Bambang Suprianto/ Zelin Resiana)
Medali perak Indonesia Terbuka 1999 (Bambang Suprianto/ Zelin Resiana).
Demikian profil dan biodata Joko Suprianto dan Zelin Resiana orang tua Bilqis Prasista pemain bulutangkis Indonesia.***