BWF Ungkap Alasan Indonesia Dipaksa Mundur dari Yonex All England Open 2021

20 Maret 2021, 18:30 WIB
BWF minta maaf atas yang terjadi kepada Timnas Buku Tangkis Indonesia di All England 2021. /BWF/

SEMARANGKU – Skuad timnas bulutangkis Indonesia tidak mengikuti Yonex All England Open 2021 dan dipaksa mundur akibat ketidakjelasan BWF mengorganisir event.

Kejadian diupaksa mundur dari gelaran Yonex All England Open 2021 di Inggris ini membuat skuad timnas bulutangkis Indonesia sangat kecewa. 

Tak hanya itu warganet dari Indonesia terus menggelorakan boikot Yonex All England Open 2021 buat timnas bulutangkis Indonesia.

Kekuatan warganet terkait gagalnya tim idola mereka berlaga di Yonex All England Open 2021 diperlihatkan dengan menyerang akun instagram BWF dan juga All England,

Baca Juga: Dituding Netizen Cari Panggung Atas Polemik Dewa Kipas, Irene Sukandar: Saya Ini Atlet, Bukan Artis

Baca Juga: Viral! Video 15 Menit KKB Tantang Perang TNI Hingga Bupati Paniai, Ini Tanggapan Polisi

Baca Juga: Siasat Satgas Nemangkawi Berhasil , Pimpinan KKB Papua : Kami Di sini Kelaparan Bapa

BWF memberikan alasan terkait peristiwa tim bulutangkis Indonesia yang seolah dipaksa mundur dari Yonex All England Open 2021.

Namun kejadian tidak mengenakkan juga dialami seluruh tim bulutangkis dan kru yang saat ini masih tertahan di Crowne Plaza Birmingham City.

Protes yang dilayangkan secara besar-besaran terlihat di akun instagram resmi Badminton World Federation (BWF) yang berisi banyak netizen Indonesia mengisi kolom komentar dengan protes atas kejadian ini sejak Kamis, 18 Maret 2021.

Terkait kejadian tersebut, akhirnya BWF buka suara di hari yang sama melalui dua buah unggahan dengan kalimat keterangan yang cukup panjang.

Dalam dua postingan tersebut, BWF mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh NHS sudah sesuai dengan protokol kesehatan dan peraturan pemerintah Inggris.

Sehingga, BWF tidak bisa berbuat apa-apa karena hal tersebut merupakan atoritas setempat untuk tetap menjaga warga Inggris dari resiko Covid-19 dan bukan lagi wewenang mereka.

Baca Juga: Netizen Marah Akibat Wakil Indonesia Dipaksa Mundur dari Yonex All England, Langsung Serang Akun IG BWF

Baca Juga: Kecewa dan Dapat Diskriminasi oleh BWF di All England, Hendra-Ahsan: Disini Hanya Buang-Buang Waktu dan Uang

“Unfortunately, BWF and Badminton England cannot operate outside the protocols and operating procedures determined by the local goverment health authority in command,” tulis @bwf.official pada Kamis, 18 Maret 2021.

Tidak hanya tim bulutangkis Indonesia, dalam keterangan unggahan tersebut, seorang wakil tunggal putri dari Turki bernama Neslihan Yigit juga akhirnya diminta untuk isolasi mandiri selama 10 hari.

Diketahui sebelumnya, Yigit memang berada dalam satu pesawat yang sama dengan para Tim Bulutangkis Indonesia yang terbang dari Istanbul ke Birmingham City pada Jumat malam, 12 Maret 2021.

Sebelum akhirnya mendapatkan email dari NHS, Yigit masih mendapatkan jadwal bertanding pada hari Kamis, 18 Maret 2021 setelah berhasil lolos ke babak kedua.

Namun kini nasib Yigit dan seluruh perwakilan dari Indonesia harus dipaksa mundur karena isolasi mandiri yang mereka jalani diharuskan selama 10 hari, sesuai dengan peraturan Negara Inggris.

Baca Juga: Alasan Atta Halilintar dan Aurel Hermasyah Ngebet Nikah Serta Hubungi Dokter Kandungan, Ada Apa?

Baca Juga: Gaungkan Selingkuh Bagian dari Iman, Nyai Ratu Kidul Ungkap Fakta Mengejutkan Tentang Wajah Mayangsari

Setelah adanya temuan dari NHS bahwa dalam pesawat Turkish Airlines yang dinaiki oleh mereka terdeteksi adanya satu penumpang positif Covd-19 oleh NHS.

Sedangkan perhelatan akbar Yonex All England Open 2021 hanya berlangsung selama 5 hari, yakni dari tanggal 17 Maret hingga 21 Maret 2021.

Unggahan BWF yang saat ini masih dibatasi jumlah kolom komentarnya, juga sempat dikomentari oleh Marcus Gideon melalui akun insatagramnya @marcusfernaldig pada Kamis, 18 maret 2021.

Dalam komentar tersebut, Marcus mempertanyakan kepada BWF mengenai tidak adanya test PCR ulang untuk Tim Bulutangkis Indonesia yang sebelumnya telah dinyatakan negatif Covid-19.

Sedangkan, kasus tujuh orang atlet yang masing-masing perwakilan dari Denmark, India dan Thailand yang sempat dinyatakan positif akhirnya diberikan tes PCR ulang dan saat ini sudah diperbolehkan bertanding.

“Why the 7 positif from denmark india and thailand can re test while we all negative cannot even re test?,” tulis Marcus di kolom komentar.

Baca Juga: Cara Membuat Surat Keterangan Usaha untuk Dapat Bantuan KUR Super Mikro Bagi Alumni Kartu Prakerja

Baca Juga: Melihat Tetesan Air Mata Aurel dan Ashanty di Acara Siraman, Krisdayanti: Itu Semua Ada Maksud dan Tujuan

Seolah menanggapi hal tersebut, BWF kembali mengunggah postingan yang sama mengenai peristiwa tidak biasa yang dialami khususnya Tim Bulutangkis dari indonesia kali ini.

BWF mengatakan bahwa mereka sudah melakukan berbagai cara untuk mencari alternatif lain bagi tim dari Indonesia dan Yigit dari Turki, namun lagi-lagi hal ini di luar wewenang mereka.

Dan peraturan yang dikeluarkan oleh NHS merupakan peraturan resmi dari pemerintah Inggris yang tercantum dalam perundang-undangan dan terpisah dari pedoman serta prosedur BWF maupun standar operasional Badminton England untuk Yonex All England Open 2021. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler