Network
SEMARANGKU – Menyambut hari Cuci Tangan Sedunia melalui Kementerian Kesehatan Indonesia mengajak masyarakat untuk berperilaku sehat dan selalu melakukan cuci tangan dengan baik di masa pandemi Covid-19 ini.
Menurut data Riskesdas 2018, hanya separuh dari masyarakat Indonesia yang melakukan cuci tangan dengan benar. Hal ini menunjukkan lemahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kebersihan tangan dan keberlangsungan hidup.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari dalam Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Sedunia yang dilakukan secara virtual, Kamis 15 Oktober 2020, mengungkapkan salah satu alternatif dalam mencegah Covid-19 di tengah keluarga atau masyarakat sekitar yaitu mencuci tangan memakai sabun dengan benar.
Baca Juga: Selain Kuota Gratis Internet, Ada Hadiah Uang Jutaan Rupiah dari Telkomsel Menantimu, Buruan Ikutan!
Baca Juga: Polda Metro Jaya Cari Dalang yang Ajak Pelajar Rusuh dalam Demo Tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law
“Akses masyarakat dunia pada sarana cuci tangan pakai sabun masih terbatas, yaitu 40 persen populasi dunia atau tiga miliar orang di seluruh dunia,” ujarnya, dikutip Semarangku dari Antara News.
Sementara itu, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mengungkapkan masyarakat berumur di atas 10 tahun yang melakukan cuci tangan dengan benar di Indonesia.
Oleh karenanya, Kirana menambahkan, pemerintah akan berupaya menambahkan akses cuci tangan di berbagai daerah yang dapat dilakukan masyarakat sebagai bentuk pencegahan Covid-19 yang semakin meluas.
Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale
