KKB Ancam Bakal Segera Tembak Pilot Susi Air Jika Syarat Mereka Tidak Dikabulkan Pemerintah Indonesia

- 28 Mei 2023, 08:00 WIB
Pilot Susi Air bersama KKB di Nduga Papua.
Pilot Susi Air bersama KKB di Nduga Papua. /Tangkapan Layar /

SEMARANGKU - Keselamatan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, sedang di ujung tanduk lantaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) memberikan ultimatum bernada ancaman yang ditujukan kepada pemerintah Indonesia.

KKB mengancam akan menembak mati pilot Susi Air dalam kurun waktu dua bulan mendatang jika permintaan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah.

Dalam video yang beredar, pilot Susi Air itu mengingatkan bahwa KKB memberikan waktu selama dua bulan dan menunggu kesediaan pemerintah Indonesia untuk berdialog terkait kemerdekaan Papua. Apabila tidak dikabulkan, maka kelompok separatis ini akan mengeksekusi sang sandera

Baca Juga: Kapolda Papua Ungkap 4 Pekerja Tower BTS Sudah Tak Disandera KKB, Bukan karena Beri Uang Tebusan

“Militer Papua di sini memberikan waktu dua bulan lagi bagi negara lain di luar Indonesia untuk berdialog dengan Indonesia dan Papua, tentang Papua merdeka. Kalau itu tidak terjadi dalam dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka mengatakan akan menembak saya,” ucap Mehrtens di dalam video seperti dikutip pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Lebih lanjut pimpinan KKB, Egianus Kogoya, juga memberikan pernyataan yang isinya meminta bangsa lain untuk mendesak Indonesia segera mengumumkan kedaulatan Papua sebagai sebuah negara yang merdeka.

“Kalau dari negara tidak todong ke Indonesia terus Indonesia tidak mengaku, berarti dua bulan itu lewat, maka kami akan tembak pilot,” sebut Kogoya.

Terkait ultimatum tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, menuturkan pihaknya bakal menjalankan langkah penanganan yang sesuai dengan standar operasional prosedur.

Menurut Julius, pemerintah selalu mengedepankan perundingan damai dengan KKB supaya dapat membebaskan Mehrtens. Akan tetapi akses menuju lokasi yang sulit karena kondisi geografis membuat aparat belum berhasil melakukan upaya tersebut.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x