Baca Juga: China Ancam akan Melawan Balik Taiwan jika Presiden Taiwan Bertemu Kevin McCarthy di Amerika Serikat
Pelaku pembacokan juga diduga sebelumnya telah menunggu mantan Ketua Komisi Yudisial tersebut tiba dirumah. Saat tiba dan sedang memarkirkan kendaraan, pelaku mendekati dan menyerang.
Pihak polresta juga memberikan keterangan bahwa jumlah pelaku satu orang, dengan korban dua orang. Selain itu pada saat kejadian pembacokan, terdapat empat saksi yang berada di lokasi yang membantu mengevakuasi.
Para saksi mengaku mendengar suara teriakan dari rumah Jaja, kemudian berhamburan datang dan tidak disangka Jaja berserta putrinya sudah berlumuran darah.
Perihal kondisi Jaja dan putrinya seusai peristiwa pembacokan, salah satu warga perumahan Griya Bandung Asri selaku saksi yang melihat peristiwa pembacokan buka suara.
"Kedua korban lukanya banyak dan berlumuran darah, penuh darah dan mungkin kalau telat sedikit bisa meninggal," terang Dion selaku warga sekitar .
Saat kejadian diketahui kondisi rumah sedang sepi, Jaja selaku mantan Ketua Komisi Yudisial yang kini berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas baru pulang bersama putrinya.
Sedangkan sang istri dari Jaja Ahmad Jayus belum pulang karena sedang mengajar disalah satu universitas di Bandung.
Dion selaku warga sekitar juga mengaku bahwa saat ia mengevakuasi mantan Ketua Komisi Yudisial, Jaja Ahmad Jayus. Jaja sempat memberitahu perihal celurit yang digunakan oleh pelaku.
Celurit tersebut hingga akhirnya sudah diamankan oleh pihak Polresta Bandung dan akan dilakukan pengajuan ke labfor berupa sajam.