SEMARANGKU – Erupsi Gunung Merapi terjadi pada hari Sabtu lusa kemarin, 11 Maret 2023. Berdasarkan situs Magma Indonesia Gunung Merapi mengalami 29 kali gempa Awan Panas Guguran sampai amplitudo 30 – 75 mm.
Lamanya gempa terbilang dalam waktu 86.6 – 458.6 detik. Berdasarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) rentetan erupsi gunung merapi yang terjadi merupakan yang terbesar dalam kurun satu tahun terakhir. Sejumlah desa terkena hujan abu seperti Paten, Keningar, Mangunsuko, Dukun dan Sengi kata petuga pemantau Yulianto.
Catatan BPPTKG melaporkan sejak pukul 12.12 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB terjadi 24 awan panas guguran yang meluncur dengan kecepatan empat kilometer kea rah barat daya. Agus Budi Santoso, perwakilan BPPTKG mengatakan erupsi tersebut diakibatkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih tinggi.
Selain it, adanya longsoran dari kubah lava di sisi barat daya. Suplai magma masih ada sehingga menyebabkan potensi keluarnya cukup tinggi, status Merapi masih siaga. Tindak lanjut dilakukan Polresta Magelang dengan melakukan aksi cepat tanggap guna membantu masyarakat yang terdampak bencana ini.
Bantuan tersebut berupa pembagian masker dengan menggunakan mobil Armoured Water Canon (WC) 1 unit mobil damkar dan PDAM melakukan pembersihan Abu Vulkanik yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Magelang Polda Jateng Kombes Pol Ruru Wicaksono.
Update Gunung Merapi 12 Maret 2023, Gunung merapi dalam keadaan Siaga Level 3, Gunung yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Agus memiliki dua kubah lava yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.
Volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700, sedangkan kubah tengah kawah sebsar 2.267.400m. masyarakat perlu waspada karena ada Gunung berapi yang punya status siaga.
Gunung tersebut tersebar di beberapa wilayah Indonesia yang memiliki status siaga yaitu