SEMARANGKU – Dalam upaya antisipasi Erupsi Gunung Merapi yang belum berhenti, warga kabupaten Magelang, jawa timur dan daerah lain yang tinggal di zona rawan bencana melakukan kegiatan ronda malam.
Ronda malam ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak awan panas dari lereng. Berbagai alat komunikasi digunakan agar bisa terhubung dengan desa-desa yang lain.
Terutama untuk daerah yang masih dalam zona bahaya erupsi. Di malam hari sejumlah warga melakukan penyemprotan abu vulkanik di jalanan.
Penyemprotan ini dilakukan supaya abu vulkanik tidak menempel banyak di jalan, karena abu ini bisa membahayakan pengguna jalan.
Sejumlah Masyarakat yang terdampak bencana ini mengeluh karena hujan abu vulkanik merugikan para petani, karena mereka menjadi gagal panen akibat erupsi tersebut.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi melalui akun resmi Instagramnya @bpptkg mengatakan bahwa terjadi awan panas guguran gunung Merapi.
‘’ Halo Warga Merapi. Berikut video rekaman kejadian awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 Pukul 16.18 WIB dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah - Boyolali, jarak luncur 1600 m ke arah Barat Daya,’’ tulis akun tersebut.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang membagikan masker kepada masyarakat di wilayah yang terkena hujan abu vulkanik.