Network
Kemudian untuk fokus pada pencalonan presiden dan wakil presiden Zulkifli Hasan mengaku bahwa ia masih menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo.
Melansir dari Antaranews.com pada (27/02/2023), Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya di acara Rakornas PAN berpesan kepada partai politik untuk tidak salah memilih koalisi menjelang Pemilu 2024.
"kerja sama itu penting, koalisi itu penting, jangan salah memilih koalisi. Yang paling penting perkuat kerjasama kebangsaan kita, sehingga persatuan kita tetap terjaga, kesatuan kita tetap terjaga,"ujar Presiden RI Joko Widodo saat membuka Workshop dan Rakornas Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang.
Bahkan saat menghadiri acara Rakornas PAN, Presiden RI Joko Widodo juga turut mengingatkan kepada kader PAN untuk lebih hati-hati pada Pemilu 2024 mendatang.
" Kalau melihat kualifikasi, karena hati-hati tahun 2024 nanti sekitar 58 persen pemilih adalah dibawah 40 tahun, dibawah 40 puluh tahun pemilihnya ada 58 persen,"ujar Presiden RI Joko Widodo, dikutip dari Antaranews pada (27/02/2023).
Selain mengingatkan untuk lebih berhati-hati, Presiden RI Joko Widodo melontarkan pujian kepada PAN. Karena kadernya di dominasi oleh kader muda, sehingga memiliki potensi keberhasilan untuk mendekati pemilih muda yang mendominasi pemilu 2024 mendatang.
"Jadi kalau saya melihat tadi yang tampil di sini semua muda, muda, muda, muda sudah betul," ucap Presiden RI Joko Widodo dikutip dari Suarajayapura.com pada (27/02/2023).
Sehingga taktik PAN dengan mendekati Ganjar Pranowo, Erick Thohir hingga menggaet kader muda dari kalangan pengusaha maupun selebritis dapat dikatakan langkah yang baik.
Apalagi nama Ganjar Pranowo jika dilihat dari berbagai survei elektabilitas memang sudah tidak diragukan lagi. Ganjar selalu mendominasi survei elektabilitas dan menempati posisi teratas bersaing dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Tentu ini membuat Ganjar Pranowo berpotensi besar untuk memenangi Pemilu 2024.
Akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan kalau survei elektabilitas itu akan terus berubah seiring berjalannya waktu. Bisa jadi elektabilitas Ganjar mengalami penurunan atau terus merangkak naik, karena semua itu bergantung pada publik dan usaha tokoh politik supaya lebih dikenal dan dapat menarik simpati publik.
