Status Naik Jadi Awas, Warga di Radius 13 KM dari Puncak Gunungapi Semeru Dilarang Beraktivitas Apapun

- 4 Desember 2022, 16:36 WIB
Status Naik Jadi Awas, Warga di Radius 13 KM dari Puncak Gunungapi Semeru Dilarang Beraktivitas Apapun
Status Naik Jadi Awas, Warga di Radius 13 KM dari Puncak Gunungapi Semeru Dilarang Beraktivitas Apapun /Pexels/khusna faiq/

SEMARANGKU - Sejak mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) pada dini hari tadi pukul 02.46 WIB, Gunungapi Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Gunungapi Semeru tak hanya menunjukkan luncuran Awan Panas Guguran (APG) tetapi juga indikator yang lain pada haru ini, Minggu (4/12), yang membuat statusnya dinaikkan.

Jika sebelumnya status Gunungapi Semeru masih 'Siaga' atau Level III, maka ketika berita ini diturunkan status telah dinaikkan menjadi 'Awas' atau Level IV.

Sebagaimana yang dilaporkan sebelumnya, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko). Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Baca Juga: Cara Pasang Set Top Box atau STB dan 15 Merk yang Direkomendasikan Kominfo untuk Dipasang di TV Analog

Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB. Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi. Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunungapi Semeru.

Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini.

Sehubungan dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Halaman:

Editor: Fitriyatur Rosidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x