Presiden Jokowi Tidak Ingin Ekonomi Bagus Tapi Covid-19 Meningkat

- 30 Juni 2020, 17:15 WIB
Presiden Joko Widodo saat berbinjang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (30/6). / Humas Provinsi Jateng
Presiden Joko Widodo saat berbinjang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (30/6). / Humas Provinsi Jateng /

"Ini bukan barang yang mudah. Semua negara mengalami dan kontraksi ekonomi terakhir yang saya terima, dunia diperkirakan pada tahun 2020 akan terkontraksi minus 6 sampai minus 7,6. Artinya global, dunia, sudah masuk ke yang namanya resesi," ujarnya.

Kepala Negara menyampaikan pada tahun ini Singapura diprediksi mengalami minus ekonomi 6,8 persen, Amerika -9,7 persen, Inggris -15,4 persen, Jerman -11,2 persen, Prancis -17,2 persen, dan Jepang -8,3 persen.

 Baca Juga: All New Honda Jazz Hybrid Terbaru akan Mengadopsi Teknologi F1

Oleh sebab itu, Presiden menekankan Indonesia harus bisa mengatur dan mengelola laju dan henti antara Covid-19 atau kesehatan dan ekonomi.

Hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya gubernur, bupati, dan wali kota, melainkan jajaran forkominda, TNI/Polri, dan seluruh gugus tugas agar betul-betul menjaga supaya bisa berjalan dengan baik.

"Oleh sebab itu, saya titip jangan sampai membuka pada tatanan baru new normal tetapi tidak melalui tahapan-tahapan yang benar," kata Presiden. ***

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x