Hari Santri Nasional Sebagai Momentum Kebangkitan Kaum Santri dan Meningkatkan Potensi Pesantren di Indonesia

- 22 Oktober 2021, 09:59 WIB
Hari Santri Nasional Sebagai Momentum Kebangkitan Kaum Santri dan Meningkatkan Potensi Pesantren di Indonesia
Hari Santri Nasional Sebagai Momentum Kebangkitan Kaum Santri dan Meningkatkan Potensi Pesantren di Indonesia /Tangkap layar kanal YouTube/gontortv milenial

SEMARANGKU - Hari Santri Nasional merupakan momentum kebangkitan kaum Santri di seluruh Indonesia.

Selain itu Hari Santri Nasional sebagai pondasi awal untuk meningkatkan potensi pesantren di Indonesia.

Setelah Hari Santri Nasional ditetapkan oleh pemerintah, pesantren mulai membuka peluang untuk mengembangkan potensinya.

Baca Juga: 15 Link Download Twibbon Hari Santri 2021, Gratis Dan Banyak Pilihan

Bahkan ketetapan Hari Santri Nasional mendapatkan kebijakan yang diikuti dengan persetujuan Rapat Paripurna DPR RI pada 16, Oktober 2018 lalu.

Rapat Paripurna DPR RI tersebut berisi tentang rancangan Undang-Undang tentang pesantren dan pendidikan keagamaan menjadi hak inisiatif DPR RI.

Peluang mengembangkan potensi pesantren sekaligus momentum kebangkitan bagi kaum santri harus ditandai dengan pembenahan terhadap potensi yang ada.

Proses pengembangan pondok pesantren tidak hanya sekedar memiliki peran sebagai lembaga pendidikan ke arah pemberdayaan masyarakat yang sudah banyak dilakukan oleh pondok pesantren.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Gelar Jateng Bershalawat Virtual, Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri

Namun saat ini pondok pesantren sudah mulai menyadari perlunya pendekatan baru terhadap pengelolaan pondok pesantren.

Menurut Masyhud, pengembangan pondok pesantren adalah perubahan model dan sistem pendidikan pondok pesantren dengan upaya mengadaptasi perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan masyarakat kekinian.

Alasan utama pengembangan pondok pesantren melalui perluasan aspek kurikulum pendidikan adalah karena pendidikan di pondok pesantren dianggap sangat konvensional.

Keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan santri juga hanya terfokus pada satu subjek materi.

Misalnya, sebagian pondok pesantren menfokuskan pendidikannya pada kajian fiqh atau bahasa arab saja.

Namun, saat ini pengembangan pondok pesantren melalui jalur pendidikan sudah banyak dilaksanakan oleh pondok pesantren dengan memasukkan pendidikan formal di dalamnya.

Tujuannya adalah untuk memberikan bekal kepada para santri agar mampu berinteraksi dengan masyarakat pada umumnya.

Menurut Sholihin pondok pesantren di era sekarang membutuhkan ide-ide modernisme dalam upaya meningkatkan SDM.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh pondok pesantren, salah satunya adalah merenovasi kurikulum dan mengembangkan kompetensi para ustadz melalui ilmu pengetahuan modern.

Alasannya, karena di abad global saat ini, pengetahuan terus berkembang dan kebutuhan masyarakat juga makin berkembang.

Menurut Qomar pondok pesantren harus melaksanakan strategi sebagaimana yang disarankan oleh Tilaar.

Adapun di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, pondok pesantren harus melakukan peningkatan kualitas SDM.

Kedua, pondok pesantren harus lakukan pengembangan inovasi dan kreativitas.

Ketiga, pondok pesantren harus membangun jaringan kerja-sama (networking).

Keempat, pondok pesantren harus laksanaan otonomi struktural (pemerintahan).

Dari pemaparan di atas, strategi pengembangan pondok pesantren melalui peningkatan kualitas SDM harus mengembangkan sistem pendidikan yang ada di dalam pondok pesantren.

Dari sistem pendidikan yang tradisional ke sistem pendidikan modern yang lebih mengedepankan pada aspek-aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Dilansir dari Jurnal yang berjudul Kebijakan Hari Santri Nasional dan Inovasi Kebijakan Pendidikan Islam, Karya Kholilur Rahma, terbit pada tahun 2019.

Demikian uraian terkait Hari Santri Nasional sebagai Momentum Kebangkitan Kaum Santri dan Meningkatkan Potensi Pesantren di Indonesia.***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah