Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Tanto Mendut Bahas Pengembangan Borobudur
Diatakan, ada ratusan alat musik yang tergambar di relief Candi Borobudur. Di antara alat musik itu juga ada yang bukan dari Jateng. Ada yang dari Kalimantan, bahkan ada yang dari Thailand atau India.
“Dari situ kami menduga, Borobudur merupakan pusat seni dunia. Atau kalau tidak, disini merupakan pusat berkumpulnya seniman-seniman dari seluruh dunia, dengan alat-alat musik yang berbeda. Mungkin zaman dulu di sini pernah ada konser besar seluruh dunia,” terangnya.
Dari temuan ini, Dewa Budjana mendukung pengembangan kawasan Borobudur tidak fokus pada pembangunan fisik. Tapi pembangunan juga harus diikuti dengan menggali nilai-nilai historis yang ada di candi itu.
Baca Juga: Perbedaan Waktu Imsakiyah Muhammadiyah dan Kemenag, Ganjar Pranowo Bahas Bersama Ormas
Baca Juga: Sambut Bulan Ramadhan 2021 Jawa Tengah, Ganjar Bahas 5 Persoalan Penting Ini
“Apa yang ada di Borobudur itu sangat kaya. Kalau saya masih melihat dari sisi seni saja, tentu orang lain melihat dari dimensi yang berbeda,” terangnya.
Kini, Dewa Budjana, Tire Utami, dan Purwtjaraka menggandeng musisi lokal untuk bermain alat musik yang digambarkan dalam relief Candi Borobudur. Project ini diberi nama Sound of Borobudur. ***