BMKG Ungkap Fenomena Alam yang Memicu Bencana di NTT, Sudah Terpantau Sebelum Banjir

- 6 April 2021, 18:15 WIB
Pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 6 April 2021.
Pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 6 April 2021. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Baca Juga: Umrah serta Kunjungan ke Masjidil Haram Dapat Dilakukan pada Ramadhan Tahun 2021 ini

Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki masa peralihan antara musim hujan menuju musim kemarau.

Analisis dinamika atmosfer laut menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021 meskipun dengan intensitas lebih lemah dari sebelumnya dan dengan kecenderungan akan terus melemah.

Saat ini fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan fenomena gelombang Rossby Ekuator.

Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan Hotel, UMKM Jateng Naik Kelas, Ini Komentar Ganjar Pranowo

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sidak Uji Coba PTM di SMAN 1 Ungaran, Siswa Dan Guru Terkejut

Kedua fenomena ini mampu meningkatkan proses pertumbuhan awan-awan konvektif di Indonesia. Faktor penggerak cuaca yang dominan pada masa peralihan lebih cenderung berasal dari faktor lokal yang memberi dampak terhadap kondisi cuaca pada skala lokal.

Kondisi cuaca pada skala lokal tersebut mencakup wilayah yang tidak terlalu luas, durasi yang tidak lama dan frekuensi yang tidak sering.

Berdasarkan statistik, di masa peralihan musim, hujan lebat yang terjadi justru sering disertai kilat maupun petir, angin kencang berdurasi singkat, bahkan mengakibatkan puting beliung dan hingga hujan es.

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Meminta Guru Diprioritaskan Vaksinasi, Ini Alasannya!

Halaman:

Editor: Mahendra Smg

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x