BMKG Ungkap Fenomena Alam yang Memicu Bencana di NTT, Sudah Terpantau Sebelum Banjir

- 6 April 2021, 18:15 WIB
Pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 6 April 2021.
Pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 6 April 2021. /ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

SEMARANGKU – Badan Meteorologi Kliamtologi dan Geofisika (BMKG) sebenarnya sudah memantau akan terjadi bencana alam sebelum banjir bandang dan longsor meluluhlantakan wilayah NTT, Minggu-Senin kemarin.

Tanda-tanda bencana alam besar tersebut sudah dipantau BMKG sejak Jumat 2 April 2021 dan mengeluarkan peringatan dini.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kemunculan banjir bandang hingga longsor di NTT dipengaruhi fenomena alam Siklon Tropis Seroja.

Baca Juga: Siaran Langsung Real Madrid vs Liverpool Live SCTV Dini Hari, Ini Prediksi Pemainnya!

Baca Juga: Live Streaming Real Madrid vs Liverpool Liga Champions Dini Hari, Kick Off 02.00 WIB

Peringatan dini pun sudah dikeluarkan BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta terkait dampak yang akan ditimbulkan pusat tekanan rendah tersebut dan pergerakannya.

Sesuai prediksi BMKG, bibit siklon di selatan NTT itu intensitasnya semakin menguat dan tumbuh menjadi siklon tropis yang dinamakan Seroja pada Senin dini hari pukul 01.00 WIB.

BMKG bertanggung jawab memberi nama untuk siklon yang tumbuh di wilayah Indonesia. Bukan sekali dua kali siklon tropis di wilayah Indonesia diberikan nama-nama bunga, siklon-siklon sebelumnya dinamakan dengan siklon Dahlia, Cempaka, Bakung, Teratai, Flamboyan dan Kamboja.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Malam Ini 6 April 2021: Aldebaran Menunggu Waktu Tepat Bocorkan Rahasianya

Halaman:

Editor: Mahendra Smg

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x