Indonesia-Jepang Bahas Penempatan Tenaga Migran dan Program Pemagangan dalam Masa Pandemi

- 26 Maret 2021, 20:30 WIB
Indonesia-Jepang Bahas Penempatan Tenaga Migran
Indonesia-Jepang Bahas Penempatan Tenaga Migran /Gambar artikel tangkap layar instagram kemnaker
 
SEMARANGKU - Pemerintah Indonesia dan Jepang telah lama menjalin kerja sama yang sangat baik. 
 
Khususnya dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pemagangan ke Jepang. 
 
Hal tersebut dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, saat  menerima courtesy m call Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, secara virtual, Rabu 24 Maret 2021. 
 
"Dalam penempatan PMI, kerja sama kedua pemerintah telah terjalin dalam 2 program, yaitu program Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan Specified Skilled Worker (SSW)," kata Menaker Ida Fauziyah. 
 
 
 
Menurutnya, untuk kerjasama dalam program IJEPA telah berjalan hampir 13 tahun. 
Ia mencatat sebanyak 3.080 PMI telah bekerja sebagai Nurse dan Careworker di Jepang. 
 
Dan 716 orang diantaranya telah berhasil menjadi Registered Nurse dan Certified Careworker di Jepang. 
 
Menaker menyampaikan terimakasih kepada Dubes Jepang yang akan menindaklanjuti keinginan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerja sama penempatan PMI dan bidang ketenagakerjaan lainnya. 
 
"Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada tenaga kerja Indonesia dan kami berharap kerjasama penempatan PMI ke Jepang dalam program IJEPA dapat ditingkatkan. 
 
 
 
Baik dalam penambahan kuota penempatan PMI sebagai Nurse dan Careworker, maupun dalam perluasan sektor penempatan PMI dibawah program IJEPA, " terangnya. 
 
Disamping itu, pemerintah Indonesia juga ingin berkontribusi untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang melalui program SSW. 
 
Hal itu lantaran saat ini Jepang tengah mengalami ageing population dan shortage tenaga kerja, sehingga banyak butuh pekerja migran dari berbagai negara. 
 
Ida juga mengemukakan, hingga kini pihaknya juga masih menunggu kembali proses dibukanya program pemagangan oleh Jepang. 
 
Adapun tahapan persiapan peserta pemagangan sampai saat ini, yaitu jumlah peserta magang yang sudah mendapatkan visa dan siap berangkat sebanyak 2.287 orang (kerja sama IM Japan dengan Kemnaker sebanyak 88 orang dan SO sebanyak 2.199 orang). 
 
Pemerintah Jepang diharapkan dapat kembali membuka akses masuk bagi PMI pada masa pandemi Covid-19. 
 
Dan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan serta menyusun SOP bagi PMI yang akan ke Jepang.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x