SEMARANGKU – Berikut ini perkembangan terkini penelitian vaksin COVID-19 dalam negeri bernama vaksin Nusantara.
Vaksin Nusantara kini telah melewati uji klinis tahap I da masih menanti hasil evaluasi Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin Nusantara menggunakan metode berbasis sel dendritik yang berasal dari sel darah putih. Berikut komentar dari Terawan Agus Putranto seputar vaksin Nusantara!
“Uji klinis I yang selesai dengan hasil baik, imunitas baik dan hasil safety. Kan uji klinis I mengontrol safety dari pasien. Dari 30 pasien imunogenisitasnya baik,” tutur Terawan selaku inisiator Vaksin Nusantara sekaligus mantan Menteri Kesehatan RI.
Dalam pembuatan vaksin Nusantara turut melibatkan tim peneliti dari beberapa pihak baik dalam maupun luar negeri seperti: PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma), AIVITA Biomedical Inc. (Amerika Serikat), Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dan RSUP dr Kariadi Semarang.
Baca Juga: Bertemu Teten Masduki, Shopee Ungkap Dominasi UMKM dan Pedagang Lokal dalam Platform Capai 97 Persen
Berikut profil singkat tentang vaksin Nusantara!
- Vaksin berbasis sel dendritik autolog dari sel darah putih
- Tidak mengandung virus yang dilemahkan
- Lama proses pembuatan vaksin adalah satu minggu
- Vaksin pertama COVID-19 yang menerapakan metode sel dendritik
- Diklaim efektif untuk segala usia dan penderita komorbid
- Penetapan Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik oleh Kemenkes KMK No. HK.01.07/MENKES/2646/2020.
Baca Juga: Kapan BSU BLT Subsidi Gaji Cair 2021? Kemnaker Ida Fauziyah Ternyata Menunggu Ini