Targetnya, pada akhir Februari 2021, akan ada 10.000 unit GeNose C19. Dengan begitu, Indonesia akan menunjukkan jumlah tes COVID-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.
Untuk mengejar target tersebut, 5 industri konsorsium telah berkomitmen untuk mendukung.
Baca Juga: Petugas SPBU di Semarang Diludahi Mukanya Oleh Pembeli Usai Lakukan Ini
Baca Juga: Presiden Erdogan Ingin Turki Pertahankan Hubungan dengan Israel, Pindah Haluan?
Yakni PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis).
Alat pendeteksi Covid-19 GeNose C19 ini akan dipakai di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit, termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19.
Ada 8 rumah sakit yang menjadi mitra uji diagnostik (RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito Yogyakarta, RS Bhayangkara Tk III Polda DI Yogyakarta, RSLKC Bambanglipuro Bantul, RST Dr. Soedjono Magelang, RS Bhayangkara Tk I Raden Said Soekanto Jakarta, RS Akademik UGM, dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang), juga kepada tim review uji klinis Kemkes yang telah memberi masukan secara kritis dan konstruktif.
Baca Juga: Terbaru! Ini Syarat Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021, Tak Dapat BSU Jika Tidak Dipenuhi
Baca Juga: Bahaya! BMKG Ingatkan Bencana Akan Terjadi Awal Tahun 2021 di Wilayah Ini
Meski begitu, Kuwat menegaskan, pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.