seperti benturan atau tekanan yang berlebihan pada penis saat ereksi, atau tindakan yang kurang hati-hati seperti penggunaan kekerasan atau cedera pada saat melakukan masturbasi.
- Terlalu Kuat Menekan
Penekanan yang berlebihan pada penis saat ereksi, misalnya akibat bengkoknya penis secara abnormal atau sudut ereksi yang tidak normal, dapat meningkatkan risiko patahnya penis.
- Gagal Ereksi
Kegagalan saat ereksi, di mana ereksi terjadi namun tidak dapat dipertahankan dengan baik, dapat menyebabkan trauma fisik pada penis akibat gesekan atau tekanan yang berlebihan, yang bisa menyebabkan patahnya penis.
- Anatomis Tidak Normal
Beberapa kondisi anatomis yang tidak normal pada penis, seperti kelainan kongenital atau kelainan struktural, dapat meningkatkan risiko patahnya penis.
- Seksual Kasar
Aktivitas seksual yang kasar, termasuk seks yang agresif atau intens, dapat meningkatkan risiko patahnya penis akibat trauma fisik yang terjadi selama aktivitas seksual.
Penting untuk diingat bahwa patahnya penis adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera.
Jika Anda mengalami gejala atau tanda-tanda patahnya penis, seperti nyeri hebat, pembengkakan, atau deformitas pada penis setelah mengalami trauma pada area genital, segera cari perawatan medis profesional untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.***