Musim Hujan dan Leptospirosis, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

 

SEMARANGKU – Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp.

 

Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia dan dapat berakibat kematian.

Penularan Leptospirosis bisa terjadi melalui kontak dengan lingkungan, air, tanah becek, atau lumpur yang mengandung bakteri Leptispira sp, dimana bakteri masuk melalui luka atau lecet. 

 

Sumber penular Leptospirosis bisa melalui beberapa jenis hewan seperti tikus, anjing, kucing, sapi, babi, dan kambing. 

 

Sedangkan gejala yang ditimbulkan dari Leptospirosis sendiri berupa demam 38.5 derajad Celcius, sakit kepala, badan lemah, nyeri otot hingga kesulitan berjalan, kemerahan pada selaput putih mata, dan kekuningan (ikterik) pada mata dan kulit.

 

 

Namun bagi penderita Leptospirosi bisa diecegah dengan lima cara berikut:

 

1.Simpan makanan dan minuman agar aman dari tikus

 

2.Cuci tangan dan kaki dengan sabun sebelah terpapar air banjir, tanah becek, atau lumpur

 

3.Menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan 3M Plus

 

4.Memasang perangkap tikus

 

5.Tutup luka dengan perban anti air dan bersihkan selalu luka

 

Disarankan bagi pendertia Leptopirosis jika mengalami gejala dan memiliki riwayat terpapar air banjir, tanah becek, atau lumpur dalam 2 minggu sebelum sakit, maka segera datang ke puskesmas atau Fasyankes terdekat. Untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.***