Mengenal Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik di DKI Jakarta, Destinasi Wisata Sejarah Penting

- 16 Februari 2023, 06:25 WIB
Mengenal Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik di DKI Jakarta /
Mengenal Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik di DKI Jakarta / // dinaskebudayaan.jakarta.go.id
 
SEMARANGKU - Museum Seni Rupa dan Keramik di DKI Jakarta salah satu destinasi wisata sejarah.
 
Mengenal sejarah adalah hal penting yang harus diketahui oleh segenap masyarakat Indonesia, karena dengan mengetahui sejarah yang ada di Indonesia ini akan memperkaya pengetahuan literasi sejarah bangsa ini.
 
Seperti halnya Museum Seni Rupa dan Keramik, yang berada di Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Yang mengandung sejarah penting di era kolonial Belanda sampai pendudukan di era Jepang.
 
Museum Seni Rupa dan Keramik didirikan pada tahun 1866 sampai dengan tahun 1870, oleh pemerintahan kolonial Belanda saat era kepemimpinan Jendral Gubernur Pieter Van Meijer dan diarsiteki oleh Frederick Van Reiders.
 
 
“Gedung ini didirikan oleh kolonial Belanda pada tahun 1866 sampai dengan 1870 saat era  Jendral Gubernur Pieter Van Meijer dan arsitek Frederick Van Reiders. dengan tujuan untuk dijadikan sebagai gedung dewan kehakiman.” kata pengurus dari Museum Seni Rupa dan Keramik, saat ditemui oleh awak media Semarangku, Sabtu 11 Februari 2023.
 
Mengalami Beberapakali Alih Fungsi Dalam Sejarahnya
 
Gedung Museum yang mengadopsi gaya neo klasik dari Yunani kuno dan Romawi tersebut mengalami beberapa alih fungsi dalam sejarahnya. 
 
 
Dimulai dari era kolonial Belanda, pendudukan Jepang, gudang senjata TNI, sampai seterusnya menjadi gedung Museum Seni Rupa dan Keramik ini.
 
“Pada tahun 1942 gedung dialihfungsikan menjadi asrama militer Jepang, lalu pada tahun 1950 gedung ini dijadikan gudang militer TNI sebagai tempat menyimpan persenjataan, di tahun 1973 dijadikan sebagai kantor Wali Kota Jakarta Barat yang sekaligus menjadi kantor dinas museum sejarah Jakarta, lalu atas prakarsa adam malik di tahun 1976 bangunan utama diresmikan menjadi balai seni rupa, selanjutnya pada tahun 1977 gedung sayap kanan diresmikan sebagai museum keramik oleh bapak Ali Sadikin, dan terakhir dijadikan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik pada tahun 1986.” ujarnya.
 
Saat ditanya lebih lanjut perihal keaslian dari gedung tersebut, dia mengatakan, bahwa pilar-pilar dan pintu dari museum tersebut masih asli dari zaman kolonial Belanda.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x