Hubungan Toxic Bisa Diperbaiki? Ini Tanda Hubungan Toxic yang Bisa Diperbaiki dan Caranya

- 11 Februari 2023, 17:21 WIB
Ilustrasi Inilah Cara Menghindari Orang-orang Toxic
Ilustrasi Inilah Cara Menghindari Orang-orang Toxic /freepik/wayhomestudio/

SEMARANGKU - Hubungan toxic atau tidak, tentu saja kamu bisa melihat dari bagaimana hubunganmu berjalan. Apakah hubunganmu lebih banyak saling membahagiakan atau malah lebih sering menyakiti satu sama lain. 

Namun bagaimana jika ternyata kamu sudah terlanjur dalam sebuah hubungan toxic dan merasa sayang, untuk berpisah. Karena enggan untuk memulai hubungan yang baru. 

Tenang saja, hubungan toxic juga bisa diperbaiki. Asalkan kamu dan pasanganmu mau sama-sama  memperbaiki hal-hal yang salah yang telah terjadi dalam hubungan. Berikut tanda-tanda hubunganmu masih bisa diperbaiki:

Baca Juga: Merasa Tidak Bahagia dengan Hubungan yang Sedang Dijalani? Kenali Tanda-Tanda Hubungan Toxic Disini

  1. Sadar akan tanggung jawab masing-masing

Kesadaran akan kesalahan masing-masing terhadap sebuah hubungan, membuat kamu dan pasangan memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Hal ini akan bisa membantu memperbaiki hubunganmu yang tidak sehat. Jika pasanganmu menunjukkan hal ini maka hubunganmu bisa diperbaiki. 

  1. Kemauan untuk berinvestasi

Menunjukkan keinginan untuk memperbaiki, dengan menyisihkan waktu untuk saling melakukan komunikasi yang dalam satu sama lain. Memperbaiki komunikasi dan memberikan waktu yang berkualitas untuk memperbaiki hubungan. 

Baca Juga: Mengangkat Genre Thriller, Inilah Sinopsis Film Psikopat “Gone Girl” Terjebak Toxic Relationship!

  1. Bergeser dari menyalahkan menjadi memahami

Jika Anda berdua dapat mengalihkan pembicaraan dari menyalahkan dan lebih ke arah pemahaman dan pembelajaran, mungkin ada jalan ke depan.

Misalnya, alih-alih mengatakan, "Ini salahmu" atau "Kamu selalu melakukan XYZ", Anda dapat mencoba, "Sepertinya kita salah paham, jadi ayo coba lagi" atau "Saya mengerti mengapa Anda merasa stres dan kesal — bagaimana bisakah kita mengerjakannya bersama?”

  1. Keterbukaan terhadap bantuan dari luar

Terkadang, kamu perlu bantuan untuk mengembalikan semuanya ke jalur yang benar, baik melalui konseling individu atau pasangan. Tidak ada salahnya mencari bantuan profesional untuk mengatasi masalah hubungan yang konsisten. 

Terkadang, Anda tidak dapat menangkap semua yang berkontribusi pada toksisitas dari dalam hubungan, dan para ahli bisa menawarkan perspektif netral dan dukungan yang tidak memihak.

Mereka juga dapat mengajari Anda strategi baru untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik, membuatnya lebih mudah untuk menciptakan pola yang lebih sehat dan melekat.

Jika kamu sudah memutuskan untuk memperbaiki hubunganmu dan pasanganmu juga mendukung untuk itu, maka kamu perlu melakukan hal-hal dibawah ini.

Karena memperbaiki hubungan yang toxic membutuhkan waktu, kesabaran, dan ketekunan.Sebab sebagian besar penyebab adanya toksisitas dalam sebuah hubungan adalah karena masa lalu yang belum terselesaikan. 

Langkah-langkah ini dapat membantu kamu membalikkan keadaan.

  • Jangan memikirkan masa lalu

Tentu, bagian dari memperbaiki hubungan kemungkinan besar akan melibatkan peristiwa masa lalu. Tapi ini seharusnya tidak menjadi satu-satunya fokus hubunganmu ke depan.  

Tahan godaan untuk terus-menerus merujuk kembali ke skenario negatif, karena ini dapat membuat kalian berdua tegang, frustrasi, dan kembali ke awal.

  • Pandanglah pasangan Anda dengan kasih sayang

Ketika Anda merasa ingin menyalahkan pasangan atas semua masalah dalam hubungan, cobalah mundur selangkah dan lihat apa yang mendasari pasanganmu melakukan hal tersebut.

Mungkin mereka baru saja mengalami masa sulit di tempat kerja? atau sedang ada masalah keluarga yang membebani pikiran mereka?

Tantangan-tantangan ini tidak memaafkan perilaku buruk, tetapi dapat membantu kamu untuk lebih memahami dari mana asalnya sikap yang mengarah ke toksisitas dalam sebuah hubungan.

  • Mulai terapi

Keterbukaan terhadap terapi bisa menjadi pertanda baik bahwa memperbaiki hubungan itu mungkin dilakukan. Namun, kamu harus benar-benar melakukannya jika ingin perbaikan pada hubunganmu.

Dengan konseling kamu bisa mendapatkan wawasan tentang perilaku toksis dan bagaimana menghindarinya jika ingin hubunganmu bisa menjadi sehat kembali. 

  • Lakukan komunikasi yang sehat

Perhatikan baik-baik cara Anda berbicara satu sama lain saat memperbaiki keadaan. Bersikaplah lembut satu sama lain, dan cobalah untuk menghindari sarkasme dan bahkan pukulan ringan.

Fokuskan juga untuk menggunakan pernyataan "aku", terutama saat berbicara tentang masalah hubungan.

Misalnya, alih-alih mengatakan "Kamu tidak mendengarkan apa yang saya katakan", Anda dapat mengatakan "Saya merasa sakit hati saat Anda mengeluarkan ponsel saat saya sedang berbicara karena itu memberi kesan bahwa apa yang saya katakan tidak' tidak penting.”***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah