Ayah Berperan Besar Dalam Kesehatan Mental Anak, Salah Satunya Sebagai Pelindung Terhadap Penyakit Mental Anak

- 26 Juni 2021, 17:24 WIB
Ayah Berperan Besar Dalam Kesehatan Mental Anak, Salah Satunya Sebagai Pelindung Terhadap Penyakit Mental Anak
Ayah Berperan Besar Dalam Kesehatan Mental Anak, Salah Satunya Sebagai Pelindung Terhadap Penyakit Mental Anak /lauren lulu taylor on Unsplash
 
SEMARANGKU – Orangtua sangat berperan besar bagi pertumbuhan mental seorang anak, terlebih para ayah.
 
Para ayah secara tidak langsung juga mengajarkan mengenai kecerdasan emosional dan mental kepada sang buah hati.
 
Hal tersebut yang telah diajari oleh sang ayah kemudian akan diterima oleh sang anak.
 
 
Hal tersebut terjadi karena saat pria mempraktikkan regulasi emosional, mereka secara tidak langsung mengajarkan anak-anak bagaimana melakukan hal yang sama.
 
"Telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak adalah faktor pelindung terhadap penyakit mental anak di masa depan," Dr. Kunmi Sobowale, penasihat klinis Little Otter, sebuah perusahaan kesehatan mental anak, dikutip dari Healthline.
 
Selain itu ayah juga memiliki peran dan perkembangan penting bagi anak-anak saat menangani kondisi mental mereka.
 
"Advokasi ini sangat penting bagi anak laki-laki yang lebih mungkin daripada anak perempuan untuk menangani banyak kondisi mental di awal kehidupan, seperti gangguan hiperaktif defisit perhatian dan gangguan spektrum autisme," katanya.
 
Namun selain berperan penting dalam proses perkembangan mental anak-anak, ternyata ayah juga bisa mendapatkan sebuah hambatan dari sekitar.
 
 
"Ada stereotip dalam beberapa budaya bahwa pria tidak membahas emosi dan kesehatan mental secara terbuka, yang dapat memajukan stigma yang ada tentang percakapan ini," kata Huston.
 
Sementara itu dalam berbagai budaya, pria selalu diajari untuk bersikap kuat dan tangguh.
 
Namun para pria justru harus didorong untuk melabelkan emosi dengan memberi contoh kepada anak mereka.
 
"Misalnya, seorang ayah dapat mengatakan, 'Saya frustrasi' ketika dia kehilangan permainan atau 'Saya merasa bahagia' ketika dia makan makanan favoritnya," katanya.
 
Selain itu ayah juga dapat mengalihkan emosinya ke sebuah buku jika tidak paham bagaimana cara berbicara mengenai perasaan mereka.
 
"Ayah dapat bertanya kepada anak mereka bagaimana perasaan karakter buku. Teknik-teknik sederhana ini meletakkan fondasi untuk keterampilan yang lebih maju seiring bertambahnya usia anak," kata Sobowale.
 
Selain itu, para pria juga harus bisa membantu anak-anak untuk mereka belajar banyak pengalaman dan mengatasi emosi dengan baik.
 
"Sama seperti ibu, ayah dapat memainkan peran penting dalam perkembangan anak-anak mereka. Ketika orang tua mencontoh dan mengajarkan kebiasaan kesehatan mental yang baik di awal kehidupan, itu menetapkan panggung untuk manfaat jangka panjang sepanjang masa kanak-kanak dan menjadi dewasa." ujar Huston.
 
Walaupun harus menjadi contoh agar anak-anak bisa meniru para ayah, ayah juga harus bisa mendapatkan dukungan bagi kesehatan mental mereka.
 
Hal tersebut dikarenakan menjadi seorang ayah dan memiliki peran dalam membawa tantangan kesehatan mental bagi sang anak tidaklah mudah.
 
Terkadang hal tersebut sangat membuat sang ayah merasa sangat depresi dan adanya kekurangan saat merefleksikan masa kecil sang ayah kepada anak-anak mereka.
 
"Bagi orang tua mana pun, sulit untuk tersedia secara emosional untuk anak Anda ketika Anda sendiri mengalami kesulitan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi para ayah untuk mendapatkan dukungan bagi kesehatan mental mereka," katanya.
 
Walaupun begitu para ayah tetap disarankan untuk membawa peranan yang baik dalam pembelajaran mental anak karena hal tersebut berpengaruh terhadap anak-anak mereka.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah