Pandangan Orang Korea Terhadap Muslim, Hijab Dikira Sebagai Alat Kontrol untuk Perempuan

- 23 Juni 2021, 18:30 WIB
Gambar ilustrasi hijab, Pandangan Orang Korea Terhadap Muslim, Hijab Dikira Sebagai Alat Kontrol untuk Perempuan
Gambar ilustrasi hijab, Pandangan Orang Korea Terhadap Muslim, Hijab Dikira Sebagai Alat Kontrol untuk Perempuan /Satria SP on Unsplash



SEMARANGKU – Masih banyak orang Korea yang memiliki kesalah pahaman dengan para pemeluk agama muslim.

Para penduduk di Korea selalu menatap perempuan yang berhijab dengan tatapan yang asing.

Para muslim di Korea juga sering merasakan hal tersebut dan tampaknya mereka memang salah paham terhadap para pemeluk agama muslim.
 

"Semua orang menatap saya, membuat saya merasa sangat malu, jadi saya bersembunyi dan menunggu kerumunan itu bubar,” kenang Song Bo-ra
.
Song berusia sekitar 30-an dan dia memutuskan untuk masuk ke Islam pada 2007 setelah membaca tentang agama dan tradisi Islam.

Keputusannya untuk memeluk agama Islam membuatnya memilih untuk mengenakan jilbab sebagai simbol imannya di dalam Islam.

Song yang seorang mualaf kemudian mulai mengenakan jilbab setiap hari, dia juga tinggal di Itaewon yang mana tempat itu adalah lingkungan yang multikultural di Korea Selatan.

Meskipun dia tinggal di lingkungan multikultural sekalipun, dia kerap dihujani dengan berbagai pertanyaan yang mengarah ke jilbabnya.

“Banyak orang Korea memiliki kesalahpahaman besar tentang Islam. Mereka bertanya mengapa saya memakai hijab," tambahnya.
 
 
"Mereka pikir jilbab digunakan untuk mengontrol perempuan dan kebebasan mereka, dan kami dipaksa untuk memakainya,” kata mantan guru Islam yang sekarang bekerja di Pusat Bisnis & Budaya Korea-Islam itu.

Dia juga menyayangkan bahwa penutup kepalanya sering sekali di pandang sebagai simbol terorisme sehingga seringkali dirinya juga di hujani pertanyaan apakah dia mendukung ISIS.
 
“Saya akan tertawa dulu, lalu menjelaskan bahwa… kami ingin hidup damai,” katanya.
 
Korea Selatan adalah negara yang mana agama paling dominan yaitu Buddha dan Kristen, dan Islam sering disalahpahami di sana.

Penduduk Korea mengaitkan Islam dengan terorisme bukan tanpa alasan.
Hal tersebut terjadi ketika ada penculikan pada tahun 2007 terhadap 23 misionaris Korea Selatan oleh anggota Taliban.

Berita penculikan tersebut kemudian mendominasi berita utama diseluruh media selama berminggu-minggu dan menciptakan stigma negatif terhadap Islam hingga saat ini.

Dulu, Islam dilarang di Korea selama berabad-abad pada dinasti Joseon  (1392-1910) sebagai kebijakan isolasionis.

“Orang-orang tidak ingin Islamisasi terjadi di Korea,” Ujar Mr Yu.

Mr Yu juga memeluk agama Islam karena dipengaruhi oleh putra sulungnya yang belajar bahasa Arab dan keuangan Islam, ditambah istri dan putra keduanya juga seorang mualaf.
 
Banyak pemeluk Islam yang mendhadapi diskriminasi dan kesalahpahaman di Korea Selatan terkait dengan berita-berita di media.

“Tetapi orang Korea bias terhadap Islam karena apa yang mereka lihat di media, seperti perang dan ketidakstabilan di Irak dan Afghanistan,"
 
"Karena itu, hal pertama yang diketahui orang Korea tentang Islam adalah terorisme.” ujar Mr Yu

Kesalahpahaman terbesar orang Korea terhadap para pemeluk Islam dikarenakan faktor berita dan kasus yang pernah terjadi pada tahun 2007 silam.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x