Fenomena Si Otong Patah, Mari Hindari Penyebab Berikut Agar Burungmu Tetap Aman Saat Berhubungan

15 April 2023, 18:45 WIB
Fenomena Penis Patah, Mari Hindari Penyebab Berikut Agar Burungmu Tetap Aman Saat Berhubungan /Pixabay/Anrita1705

SEMARANGKU – Banyak sekali fenomena kelamin pria patah hindari penyebab aman saat berhubungan dengan pasangan.

Patahnya penis, atau disebut juga sebagai fraktur penis, adalah suatu kondisi yang jarang terjadi, namun bisa sangat serius dan memerlukan perawatan medis segera.

Fenomena penis patah biasanya terjadi selama aktivitas seksual, seperti saat berhubungan seks atau masturbasi, ketika penis menjadi ereksi.

Baca Juga: Pentingnya Sosialisasi Seks Sejak Dini, Orang Tua Wajib Baca ini

Ketika penis ereksi, jaringan yang mengelilingi batang penis (jaringan ereksi) mengisi dengan darah dan membuat penis menjadi keras.

Namun, jika terjadi trauma fisik yang kuat pada penis saat ereksi, seperti tekanan yang berlebihan atau benturan, jaringan ereksi bisa rusak dan mengakibatkan penis patah.

Berikut Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penis patah :

  1. Trauma fisik

Trauma fisik yang kuat pada penis dapat menjadi penyebab patahnya penis. Trauma ini bisa terjadi akibat aktivitas seksual yang agresif.

 Baca Juga: Ritual Seks Tidak Biasa Bikin Geleng Kepala, Indonesia Juga Ada Lho

seperti benturan atau tekanan yang berlebihan pada penis saat ereksi, atau tindakan yang kurang hati-hati seperti penggunaan kekerasan atau cedera pada saat melakukan masturbasi.

  1. Terlalu Kuat Menekan

Penekanan yang berlebihan pada penis saat ereksi, misalnya akibat bengkoknya penis secara abnormal atau sudut ereksi yang tidak normal, dapat meningkatkan risiko patahnya penis.

  1. Gagal Ereksi

Kegagalan saat ereksi, di mana ereksi terjadi namun tidak dapat dipertahankan dengan baik, dapat menyebabkan trauma fisik pada penis akibat gesekan atau tekanan yang berlebihan, yang bisa menyebabkan patahnya penis.

  1. Anatomis Tidak Normal

Beberapa kondisi anatomis yang tidak normal pada penis, seperti kelainan kongenital atau kelainan struktural, dapat meningkatkan risiko patahnya penis.

  1. Seksual Kasar

Aktivitas seksual yang kasar, termasuk seks yang agresif atau intens, dapat meningkatkan risiko patahnya penis akibat trauma fisik yang terjadi selama aktivitas seksual.

Penting untuk diingat bahwa patahnya penis adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera.

Jika Anda mengalami gejala atau tanda-tanda patahnya penis, seperti nyeri hebat, pembengkakan, atau deformitas pada penis setelah mengalami trauma pada area genital, segera cari perawatan medis profesional untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler