6 Mitos Terkait Penyakit Parkinson, Ternyata Tidak Semua Penderita Mengalami Tremor

15 April 2022, 06:54 WIB
6 Mitos Terkait Penyakit Parkinson, Ternyata Tidak Semua Penderita Mengalami Tremor /Pexels/Arina Krasnikova

SEMARANGKU – Inilah 6 mitos terkait penyakit Parkinson yang banyak disalahartikan hampir semua orang, tidak semua penderita mengalami tremor.

Gejala tremor adalah sebuah gerakan bergetar yang tidak terkendali oleh penderita Parkinson, ternyata tidak semua mengalaminya.

Berikut 6 mitos yang menyangkut penyakit Parkinson, cek apakah persepsi Anda tentang tremor juga termasuk di dalamnya?

Parkinson adalah jenis penyakit gangguan degenerative yang banyak diidentikkan dengan tremor atau melakukan getaran tidak terkendali.

Baca Juga: Ada Apa di Malam Jumat Kliwon? Simak Mitos dan Fakta Seputar Malam Jumat Kliwon, 25 Maret 2022

Parkinson ternyata memiliki 6 mitos yang tidak terbukti kebenarannya.

Setiap tanggal 11 April diperingati sebagai Hari Perkinson Sedunia, namun Parkinson sendiri ternyata belum ada obatnya.

Penyakit Parkinson adalah gangguan degeneratif jangka panjang dari sistem saraf pusat yang terutama mempengaruhi sistem motorik.

Satu hal penting untuk dipahami tentang penyakit Parkinson adalah bahwa pengalaman setiap penderita ini berbeda, yang menyebabkan timbulnya beberapa kesalahpahaman.

Baca Juga: Malam Jumat Kliwon! Benarkah Arwah Leluhur Datang ke Rumah Malam Ini? Cek Mitos dan Fakta

Ada enam mitos terkait penyakit Parkinson yang sekarang telah terbantahkan.

Hal ini seperti yang dikutip dari laman Mirror dimana Direktur Klinis dan Inspektur Apoteker di Medicine Direct, Hussain Abdeh telah menyanggah enam mitos umum tentang Penyakit Parkinson.

Inilah 6 mitos terkait Parkinson yang perlu Anda ketahui.

1. Setiap orang dengan Parkinson mengalami tremor atau getaran

Ternyata tremor dan gejala motorik bukan satu-satunya tanda Parkinson.

Dikutip dari Mirror, Mr Hussain Abdeh mengatakan bahwa ini tidak selalu terjadi pada penderita Parkinson.

"Beberapa penderita tidak akan mengalami tremor pada titik mana pun. Beberapa orang akan memiliki gejala non-motorik sebelum mereka mengalami tremor," jelasnya menambahkan.

2. Hanya aspek gerakan seseorang yang terpengaruh oleh penyakit Parkinson

Hussain Abdeh, mengatakan bahwa banyak gejala yang sebenarnya tidak berhubungan dengan gerakan sama sekali.

Ada gejala-gejala lain yang lebih memainkan peran yang lebih besar dalam menghambat kehidupan sehari-hari penderita Parkinson.

Antara lain gejala tak terlihat atau non-motorik seperti sembelit, masalah tidur, disfungsi seksual, gangguan indera penciuman, kecemasan dan depresi.

3. Parkinson adalah penyakit yang mudah kambuh

Ini juga salah satu mitos yang sering salah.

Hussain Abdeh menjelaskan bahwa meskipun gejala parkinson dapat muncul sepanjang hari namun bisa sebaliknya terkadang tidak muncul sama sekali.

Perkembangan Parkinson sebenarnya merupakan proses yang lambat.

4. Penghentian obat setelah lima tahun

Ini adalah mitos terkait penggunaan obat.

"Kenyataannya adalah bahwa Levodopa efektif selama beberapa dekade dan secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita," kata Abdeh.

Jadi penghentian obat setelah pemakaian selama lima tahun adalah mitos dan bukanlah sesuatu yang disarankan.

5. Prognosis atau pandangan tentang kemajuan atau kemunduran Parkinson dapat diprediksi

Ini juga merupakan sebuah mitos.

Pada kenyataannya tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana penyakit ini akan berdampak pada penderita.

Kenadtipun demikian, berbagai penelitian terkait prognosis perkembangan parkinson sedang berlangsung.

6. Pandangan fatalistik pada Parkinson

Ini sebuah pandangan yang tidak tepat.

Ada kepercayaan bahwa hanya obat-obatan yang dapat membantu mengelola Parkinson.

Pada kenyataannya perubahan gaya hidup juga dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut.

Menurut Yayasan Parkinson, penderita yang berolahraga selama 2,5 jam setiap minggu akan mengalami penurunan kualitas hidup yang lebih lambat.

Selain memperlambat perkembangan Parkinson, olahraga melepaskan endorfin, yang dapatmeningkatkan mood Anda.

Ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk memerangi masalah kognitif dan tidur yang sering mempengaruhi orang dengan Parkinson.

Demikianlah ulasan mengenai penyakit Parkinson yang telah dirangkum tim SEMARANGKU untuk Anda.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler