Perbedaan Obat Tradisional Indonesia dengan Obat Modern

10 Oktober 2021, 11:00 WIB
Perbedaan Obat Tradisional Indonesia dengan Obat Modern /Pixabay/mohemed_hassan

SEMARANGKU - Artikel ini akan menyajikan kepada anda tentang perbedaan obat tradisional Indonesia dengan obat modern.

Obat tradisional Indonesia merupakan warisan budaya bangsa, sehingga perlu digali, diteliti dan dikembangkan agar dapat digunakan lebih luas oleh
masyarakat.

Definisi obat tradisional Indonesia adalah ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, dan sediaan sarian.

Baca Juga: Tahapan Pengembangan Obat Tradisional di Indonesia

Pendapat lain memaknai obat tradisional Indonesia merupakan campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Perbedaan obat tradisional Indonesia dengan obat modern itu sangat jauh sekali bedanya.

Obat modern yang mengandung satu atau beberapa zat aktif yang jelas identitas dan jumlahnya.

Sedangkan obat tradisional mengandung banyak kandungan kimia dan umumnya tidak diketahui zat aktif yang berperan di dalam, sehingga menimbulkan efek terapi atau menimbulkan efek samping.

Baca Juga: Heboh Lutfi Agizal Dilempari Gepokan Uang Dollar Oleh Shyalimar Malik Gara-gara Hadiah Valentine Rp2,5 M

Selain itu kandungan kimia obat tradisional ditentukan oleh banyak faktor.

Hal itu disebabkan tanaman merupakan organisme hidup, sehingga letak geografis tumbuh tanaman, iklim, cara pembudidayaan, cara dan waktu panen, cara perlakuan pascapanen dapat mempengaruhi kandungan kimia obat tradisional tersebut.

Kandungan kimia pada tanaman obat ditentukan tidak hanya satu spesies, tetapi juga ditentukan oleh anak spesies dan varietasnya.

Sebagai contoh bau minyak kayu putih yang disuling dari daun Eucalyptus sp bervariasi tergantung dari anak spesies dan varietas tumbuhannya. Bahkan ada di antaranya yang tidak berbau.

Pada tanaman obat, kandungan kimia yang memiliki kerja terapeutik termasuk pada golongan metabolit sekunder.

Umumnya metabolit sekunder pada tanaman bermanfaat sebagai mekanisme pertahanan terhadap berbagai predator.

Contohnya serangga dan mikroorganisme dan hanya dihasilkan oleh tanaman tertentu termasuk tanaman obat.

Kandungan aktif tanaman obat antara lain berupa alkaloid, flavonoid, minyak esensial, glikosida, tanin, saponin, resin, dan terpen.

Sedangkan lemak, protein, karbohidrat merupakan metabolit primer yang dihasilkan oleh semua jenis tanaman.

Dilansir dari jurnal yang berjudul Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Karya Hedi R. Dewoto, terbit tahun 2017.

Demikian penjelasan terkait Perbedaan obat tradisional Indonesia dengan obat modern.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler