Muncul Obat Antivirus Covid-19, Uji Coba Skala Besar Akan Dilaksanakan Akhir Tahun

29 September 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi Covid-19. Muncul Obat Antivirus Covid-19, Uji Coba Skala Besar Akan Dilaksanakan Akhir Tahun /Pixabay.

SEMARANGKU – Obat antivirus Covid-19 telah dikembangkan dan telah dilakukan uji coba dalam skala kecil pada bulan lalu.

Produsen obat antivirus Covid-19, yaitu Pardes Biosciences telah mulai mengembangkan obat antivirus Covid-19.

Munculnya obat antivirus Covid-19 dianggap sebagai jalan yang lebih nyaman, untuk dapat terhindar dari penularan Covid-19.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Akui Minum Obat Tidur Setiap Hari: BNN Maaf

Baca Juga: Jeruk Lemon Bisa Atasi Demam dan Flu Disertai Batuk, untuk Anak Tidak Suka Minum Obat, Begini Caranya

Selain Pardes Biosciences, beberapa produsen obat seperti Enanta Pharmaceuticals (ENTA.O), Shionogi & Co Ltd Jepang (4507.T) dan Novartis AG (NOVN.S) pun turut merancang obat ini.

Obat antivirus Covid-19 dirancang dengan tujuan untuk dapat menargetkan secara khusus virus Covid-19.

Hadirnya obat antivirus Covid-19 ini dianggap sebagai perawatan yang lebih nyaman bagi orang-orang di dunia.

Walaupun begitu, menurut para ahli penyakit menular pencegahan Covid-19 masih perlu dilakukan oleh dengan cara penggunaan vaksin.

Namun, karena Covid-19 dianggap tidak akan hilang sepenuhnya, maka diperlukan obat serta perawatan yang lebih nyaman selain vaksin.

“Kita perlu memiliki alternatif oral untuk menekan virus ini, “ kata Dr. Robert Schooley, seorang ahli penyakit menular profesor di UC San Diego School of Medicine.

“Ada orang yang tidak divaksinasi yang sakit, orang yang perlindungan vaksinnya berkurang, dan orang yang tidak dapat divaksinasi,” lanjutnya.

Pardes memulai uji coba tahap awal bulan lalu, Shionogi berencana untuk memulai uji klinis skala besar pada akhir tahun.

Sementara Enanta bertujuan untuk memulai uji coba pada manusia awal tahun depan dan Novartis masih menguji pilnya pada hewan.

Kepala Eksekutif Enanta, Jay Luly mengatakan penggunaan kembali obat yang awalnya dikembangkan untuk infeksi virus lain bukanlah pendekatan yang tidak masuk akal.

Tetapi tidak diketahui seberapa kuat mereka melawan COVID-19 atau seberapa baik mereka dapat menargetkan jaringan paru-paru, tempat virus itu bertahan.

“Risikonya adalah jika tidak berusaha keras, Anda akan kehilangan waktu,” kata Luly dikutip Semarangku dari Reuters.

Antivirus sangat kompleks untuk dikembangkan karena mereka harus menargetkan virus setelah mereplikasi di dalam sel manusia tanpa merusak sel sehat.

Obat antivirus Covid-19 ini juga perlu diberikan lebih awal, kepada penderita yang terinfeksi agar lebih efektif.

Walaupun telah muncul obat antivirus Covid-19, namun uji coba belum tuntas dilaksanakan dan belum dapat disebarluaskan.

Sehingga, saat ini, antibodi dan suntikan vaksin adalah satu-satunya perawatan yang disetujui untuk pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler