Network
SEMARANGKU – Perlu diketahui, selain amalan doa Rebo Wekasan 2020, ada juga doa tolak bala lain, simak selengkapnya di artikel ini.
Dikutip Semarangku dari unggahan video di Channel Youtube Media Dakwah Online dan Hikmah Doa, Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan dalam Islam dikenal sebagai hari bala atau musibah. Namun, Islam menyikapi musibah tersebut melalui doa, baik doa khusus Rebo Wekasan atau doa harian yang dipercaya sebagai penangkal musibah.
Rebo Wekasan ini akan terjadi besok Rabu 14 Oktober 2020. Oleh karenanya, dalam tradisi Islam Jawa Madura akan melakukan sholat Lidaf’il Bala secara berjamaah dan melakukan doa baik dilaksanakan setelah sholat Maghrib sampai waktu pagi.
Baca Juga: Telkomsel Beri Uang Gratis Rp 1,2 Juta untuk Pelajar dan Rp 2,5 Juta untuk Guru, Ini Cara Dapatnya!
Baca Juga: Mantap, Telkomsel Beri Uang Tunai Rp 5 Juta Gratis, Berikut Daftar, Syarat dan Cara Dapatnya
Asal usul Rebo Wekasan bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar ad-Dairobi (w.1151H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al Mu-Allaf Li Naf’il Abid Wa Qam’I Kulli Jabbar Anid atau bisa disebut dengan kitab Mujarrobat ad-Dairobi
Hal sama juga disampaikan Imam Abdul Hamid Quds, mufti imam Masjidil Haram Mekkah pada awal abad 20 dalam bukunya “Kanzul Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina Wasy-Syuhaar mengatakan, “Banyak Waliyaalah yang mempunyai pengetahuan spiritual telah menandai bahwa setiap tahun terdapat 320 ribu balak (Baliyyat) jatuh ke bumi pada hari Rabo terkahir bulan Safar.”
Beberapa ulama mengatakan bahwa pada ayat Al-Quran “Yawma Nahsin Mustamir” yang artinya hari berkelanjutnya pertanda buruk, merujuk pada hari Rabo terakhir bulan Safar atau dikenal dengan Rebo Wekasan.
Baca Juga: Awas! 7 Hal Ini Buat BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Gagal Cair Rp 1,2 Juta ke Bank BNI, BRI, BTN, Mandiri
