Network
- Peningkatan Ketaqwaan dan Kebersyukuran
Berkurban juga bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan seseorang kepada Allah dan mengingatkan manusia akan nikmat dan rahmat-Nya.
Ketika kita berkurban, kita berkomitmen untuk berusaha menjadi lebih taat, mengikuti perintah Allah, dan menghargai karunia-Nya. Selain itu, kita dianjurkan untuk bersyukur atas rezeki yang diberikan kepada kita, baik dalam bentuk harta maupun keluarga.
Dengan demikian, berkurban kambing, domba, atau sapi saat Idul Adha memiliki makna yang mendalam dalam Islam, termasuk pengorbanan dan kesetiaan kepada Allah, pembagian dan kemanusiaan, serta peningkatan ketakwaan dan kebersyukuran.
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Seorang muslim tidak akan menyembelih kurban pada hari yang diwajibkan oleh Allah kecuali Allah akan menerimanya sebagai penghapus dosa yang telah lewat dengan syarat darahnya tidak sampai ke tanah sebelum memasuki waktu shalat." (Sunan bin Majah)
Dalam hadis lain, riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Tiada suatu amalan yang lebih dicintai Allah pada hari-hari yang mewajibkan qurban daripada mengalirkan darah (hewan kurban). Sungguh, itu akan datang pada hari kematian dengan tanduk, bulu, dan kuku. Dan sesungguhnya, sesuatu yang berwarna merah tersebut akan datang sebelum pemiliknya. Sungguh, itu akan dimaafkan sebelum darahnya mencapai tanah. Oleh karena itu, gantilah hewan qurbanmu dengan hati yang tulus dan penuh kerelaan." (Musnad Ahmad).
Dari kedua hadis tersebut, dapat dipahami bahwa berqurban merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam.
Qurban yang dilakukan dengan niat ikhlas dan dengan mengikuti tata cara yang benar akan mendapatkan pahala dan pelafalan dosa.
