Puasa Syawal Haruskah Berurutan? Apakah Boleh Terpisah-pisah? Simak Penjelasannya Berikut Ini

- 25 April 2023, 21:00 WIB
Puasa Syawal Haruskah Berurutan? Apakah Boleh Terpisah-pisah? Simak Penjelasannya Berikut Ini /
Puasa Syawal Haruskah Berurutan? Apakah Boleh Terpisah-pisah? Simak Penjelasannya Berikut Ini / /pexels.com

SEMARANGKU - Mengerjakan Puasa Syawal bolehkah terpisah-pisah? Atau harus berurutan selama 6 hari? hal ini banyak ditanyakan oleh masyarakat yang ingin melaksanakan puasa Syawal. 

Puasa Syawal dalam fiqih hukumnya sunnah yang dianjurkan karena ada keutamaan dan pahalanya yang luar biasa. 

Banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa setelah berpuasa Ramadhan kita disunnahkan melanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, dan berdasarkan hadits tersebut jika melakukannya maka kita akan mendapatkan pahala puasa selama 1 tahun penuh.

Seperti pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’

Baca Juga: Jangan Lupakan Puasa Ini, Pahalanya Seperti Puasa Selama Setahun, Simak Dalil Beserta Niat Puasa Syawal

Luar biasa bukan? Siapa sih yang tidak ingin pahala sebanyak itu? 

Namun di masyarakat kita banyak yang belum paham mengenai puasa Syawal ini apakah harus 6 hari berturut-turut atau bisa dipisah-pisah atau tidak berurutan. 

Jumhur ulama berpendapat bahwa mengerjakan puasa 6 hari di bulan Syawal afdholnya atau utamanya secara berurutan yaitu 6 hari berturut-turut. 

Baca Juga: Jangan Disia-siakan! Berikut 4 Keutamaan dan Amalan yang Dapat Dilakukan di Bulan Syawal 

Namun diperbolehkan puasa Syawal dilakukan secara terpisah-pisah selama masih di bulan Syawal. 

Dan jika kita mempunyai hutang puasa di Ramadhan kemarin dianjurkan untuk mengqadhanya terlebih dahulu sebelum mengerjakan puasa sunnah Syawal. 

Hal ini dikarenakan puasa qadha hukumnya ada wajib, sedangkan puasa Syawal hukumnya sunnah. 

Jika hutang puasa Ramadhan sudah diselesaikan barulah mengerjakan puasa Syawal selama 6 hari boleh berurutan, boleh terpisah-pisah selama masih di dalam bulan Syawal. 

Tata cara puasa Syawal seperti puasa pada umumnya yang membedakan hanyalah niatnya. 

Puasa sunnah niatnya diperbolehkan dibaca di siang hari sebelum tergelincirnya matahari dengan syarat selama waktu tersebut belum makan dan minum apapun. 

Adapun lafal niat puasa Syawal adalah sebagai berikut. 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya, “Aku niat puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.”

Kesimpulannya puasa Syawal berdasarkan pendapat para ulama boleh dikerjakan secara terpisah-pisah sesuai kesanggupan seorang muslim, lebih utamanya dikerjakan secara berurutan. 

Yang paling penting puasa Syawal harus dikerjakan di bulan Syawal dan jika kita mempunyai hutang puasa Ramadhan dianjurkan dilunaskan terlebih dahulu baru mengerjakan puasa Syawal. 

Demikian penjelasan singkat mengenai puasa Syawal baik dari tata caranya, dalil keutamaannya, serta niat melakukan puasanya. Semoga kita bisa menjalankan dan mendapatkan keutamaan-keutamaan di bulan Syawal ini. Semoga bermanfaat.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x