Sejarah Turunnya Malam Lailatul Qadar, Saat Rasulullah Khawatir Amal Umatnya Kalah dengan Bani Israil

- 4 April 2023, 19:15 WIB
Sejarah Turunnya Malam Lailatul Qadar, Saat Rasulullah Khawatir Amal Umatnya Kalah dengan Bani Israil
Sejarah Turunnya Malam Lailatul Qadar, Saat Rasulullah Khawatir Amal Umatnya Kalah dengan Bani Israil /Pixabay/

SEMARANGKU -  Sejarah turunnya malam Lailatul Qadar karena Rasulullah SAW pernah merasa khawatir akan amal umatnya yang tidak bisa menyaingi amalan dari Bani Israil.

Islam mengenal malam Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Rasulullah SAW pun menganjurkan untuk mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Lantas, bagaimana sejarah turunnya malam Lailatul Qadar itu sendiri?

Baca Juga: Apakah Setiap Umat Islam Bisa Mendapatkan Lailatul Qadar? Malam Penuh Berkah Yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Dalam tafsir Ibnu Katsir diceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW diperlihatkan pada kehidupan seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil.

Dahulu, ada seorang shalih dari kalangan Bani Israil yang beribadah dari malam hingga pagi hari, kemudian berjihad di jalan Allah dari siang sampai petang harinya, dan ia mengerjakannya selama seribu bulan.

Maka Rasulullah merasa khawatir karena umur umatnya rata-rata 60-70 tahun, tidak akan mampu menandingi amal yang dikerjakan umat terdahulu yang usianya panjang.

Baca Juga: Kumpulan Doa yang Dibaca Ketika Bulan Ramadhan: Doa Buka Puasa, Doa Witir, dan Doa Lailatul Qadar

Lalu turunlah firman Allah SWt, yaitu surat Al-Qadar ayat ke:3,

“Lailatul Qadar (malam kemuliaan) itu lebih baik daripada seribu bulan.”

Artinya yaitu melakukan ibadah di malam kemuliaan itu lebih baik, daripada amalan laki-laki Bani Israil itu. 

Pada riwayat yang lain dikisahkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW menceritakan kisah 4 orang ahli ibadah dari Bani Israil yang selalu menyembah Allah tanpa melakukan maksiat selama 80 tahun kepada para sahabat.

Dalam kisah tersebut, nama 4 orang itu adalah Ayyub, Zakaria, Hizkil bin Ajuz, dan Yusya bin Nun.

Para sahabat pun merasa kagum mendengar cerita Rasulullah, lalu malaikat Jibril turun menemui Rasulullah SAW.

Jibril mengatakan kepada Rasulullah bahwa saat umatnya merasa kagum pada amal para ahli ibadah dari Bani Israil, Allah SWT telah menurunkan yang lebih baik bagi mereka.

Kemudian Malaikat Jibril membacakan firman Allah SWT yang berbunyi,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadr: 1-3) 

Malaikat jibril pun menghibur Rasulullah SAW dengan mengatakan Ini lebih baik daripada apa yang engkau dan umatmu kagumi. 

Maka Rasulullah SAW dan para sahabat yang saat itu bersamanya menjadi gembira.

Allah SWT telah menurunkan malam Lailatul Qadar sebagai karunia pada umat Rasulullah yang berumur pendek bila dibandingkan Bani Israil di zaman dahulu.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x