Network
SEMARANGKU - Benarkan pacaran saat di bulan Ramadhan bisa membatalkan puasa apa kata Abdul Somad dan Oki Setiana Dewi.
Jika kalian pacaran di bulan Ramadhan apakah bisa membatalkan puasa yang telah kalian lakukan.
Melakukan kegiatan pacaran di bulan Ramadhan perlu hati-hati namun apakah pacaran bisa membatalkan puasa.
Simak penjelasan aktifitas pacaran di bulan Ramadhan menurut Abdul Somad dan Oki Setiana Dewi.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang suci. Bulan dimana seluruh umat muslim diwajibkan melaksanakan puasa selama sebulan.
Dalam puasa Ramadhan ini, hal utama yang harus dilakukan adalah menahan hawa nafsu.
Selain makan dan minum, kita juga harus menghindar dari hal-hal yang dapat membatalkan dan mengurangi pahala dalam berpuasa.
Lantas, bagaimana hukum pacaran di bulan ramadhan? simak penjelasannya yuk!
"Hubungan Laki-laki dan Perempuan tidak ada ikatan nikah, tidak ada ikatan mahrom, haram!," ucap Abdul Somad dalam kanal YouTube Takzim Ulama, yang dipublikasikan dengan tajuk 'Hukum Pacaran di Bulan Ramadhan', pada 17 Maret 2022.
Kegiatan pacaran juga dianggap maksiat karena termasuk perbuatan zina yang tak dapat dihindari. Bahkan mengirim pesan teks kepada pacar juga termasuk ke dalam bentuk khalwat (campur baur dengan lawan jenis) yang dilarang dalam Islam.
Berpacaran dalam bentuk chatting mesra dan bergandengan tangan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya, tidak membatalkan puasa. Sebab, yang membatalkan puasa adalah keluarnya mani dan berhubungan intim.
"Kemarin waktu saya ceramah, teman-teman, ibu-ibu semua, ada seorang anak gadis yang mengatakan boleh nggak ya Umma Oki saya puasa tapi saya pacaran? Saya punya pacar tapi nggak ketemu-ketemu deh selama bulan suci Ramadhan. Pacarannya di WhatsApp aja. Nggak ketemu untuk menjaga diri saya," Ucap Oki Setiana Dewi dalam video ceramah yang diunggah dalam suatu akun di aplikasi TikTok.
"Kemudian saya tanya, di WhatsApp pembicaraannya tentang apa? I miss you, i love you, atau apa? Itulah yang dikatakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, orang-orang puasa itu lupa dia puasanya hanya menahan lapar dan haus saja. Padahal ada yang dilarang.
Dilarang untuk mengatakan perkataan-perkataan yang kotor, kasar, juga perkataan yang menimbulkan syahwat. Perkataan-perkataan yang diberikan kepada lawan jenis yang bukan mahram, laki-laki ajnabi, laki-laki asing. Itu juga nggak boleh teman-teman. Untuk apa puasa yang kita jalankan?" lanjutnya.
Pacaran dianggap sebagai perbuatan maksiat. Dan percuma jika kita beribadah tetapi tidak mendapatkan nilai baik disisi Allah SWT karena hangus dengan dosa pacaran yang dilakukan.
Orang yang sedang puasa tapi pacaran itu, hanya menggugurkan kewajibannya saja dan tidak ada yang didapatkan selain haus dan lapar saja, tidak mendapatkan kebaikan dari ibadah puasa tersebut. ***
