Network
SEMARANGKU - dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa setiap masalah berkaitan dengan emosi seseorang.
Dalam islam, dr Zaidul Akbar menjelaskan didalamnya kita akan menemukan cara untuk menjaga hati.
Dr Zaidul Akabr juga mengatakan bahwa sebenarnya akar dari emosi yang memuncak adalah perbuatan iblis.
Dalam islam, kita mengenal iblis yang akan selalu melakukan usahanya dalam mengarahkan kita kejalan yang salah.
Baca Juga: Ini Resep Detox Perut dan Manfaat Lain Kayu Manis Bagi Kesehatan Wanita Kata dr Zaidul Akbar
Kita juga mengetahui sejak jaman Nabi Adam ketika dihasut oleh iblis untuk memalah buah khuldi.
"Setia satu masalah berkaitan dengan emosi, maka agama kita Islam memberikan solusi kepada kita. Dan semudah itu untuk menjaga hati jika mengikutinya," ujar dr Zaidul Akbar.
dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa makhluk bernama iblis adalah makhluk yang paling tau tentang diri kita.
Seorang iblis mempunyai data lengkap tentang diri kita dan dimanfaatknnya untuk mencari kelemahan kita.
Baca Juga: Resep Minuman Ini Bisa Obati Penyakit Autoimun dan Bermanfaat untuk Kesehatan Kata dr Zaidul Akbar
"Tentunya kita harus tahu bahwa ada makhluk yang punya bank data paling lengkap tentang manusia namanya siapa iblis," kata dr Zaidul Akbar.
"Datanya sejak Nabi Adam ada kok, bahannya apa aja dipelajarin sama si iblis Laknatullah," tambahnya.
Kata dr Zaidul Akbar sudah ada beribu ribu tahun lamanya dan sampai sekarang makhluk bernama iblis masih menyimpan data dari zaman Nabi Adam.
"Kita nggak tahu berapa ribu ratus ribu, mungkin sampai ke sekarang dia masih punya bank data semuanya," jelas dr Zaidul Akbar.
Beliau juga mengatakan bahwa akar dari permasalahan yang kuta buat seperti selalu was-was atau berprasangka buruk dilatarbelakangi iblis.
"Dihembus-hembuskan kepada manusia untuk terus berprasangka, berwas was, bercurigaan kemudian berburuk sangka," jelasnya.
Dr Zaidul Akbar juga menjelaskan hal tersebut bisa menjadi lengkap ketika seorang manusia mengkonsumsi makanan yang buruk.
"Ditambah lagi makanan yang buruk untuk jantung. Kombinasi sempurna ya, makanannya buruk dan emosi buruk. Paling menyedihkan itu adalah kebiasaan makan buruk itu diwariskan dari keluarganya dan sifat atau emosi yang buruk itu diwariskan dari keluarga ya sempurna banget," jelasnya lagi dr Zaidul Akbar.***
