Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Pelajaran

- 8 Oktober 2021, 10:15 WIB
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Pelajaran
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Pelajaran /Pixabay/ArtTower

Pertama, meneguhkan kembali kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW. adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan.

Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan istri, kecintaan terhadap harta, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri.

Nabi Muhammad bersabda, "Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya" (HR.Bukhari).

Kedua, meneladani perilaku dan perbuatan mulia Nabi Muhammad SAW dalam setiap gerak kehidupan kita.

Allah SWT Bersabda, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS. Al-Ahzab: 21).

Kita tanamkan keteladanan Rasul ini dalam keseharian kita, mulai hal terkecil, hingga paling besar, mulai kehidupan duniawi, hingga urusan akhirat.

Adapun sifat-sifat nabi yang hendak kita contoh di antaranya adalah sebagai berikut:

Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya.

Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya.

Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan kitman.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah