4 Tips Mengetahui Kekurangan pada Diri Sendiri, Penjelasan Umar bin Khathab

- 2 Oktober 2021, 21:00 WIB
Foto ilustrasi, 4 Tips Mengetahui Kekurangan pada Diri Sendiri, Penjelasan Umar bin Khatab / pixabay
Foto ilustrasi, 4 Tips Mengetahui Kekurangan pada Diri Sendiri, Penjelasan Umar bin Khatab / pixabay /



SEMARANGKU -
 Artikel ini akan menjelasakan kepada anda tentang 4 tips mengetahui kekurangan pada diri sendiri dan penjelasan Umar bin Khathab.

Umar bin Khathab telah mengajarkan kepada kita tentang bagaimana cara agar dapat mengetahui kekurangan pada diri sendiri.

Kekurang pada diri sendiri akan Allah tampakkan pada hambahnya yang penglihatan mata hatinya cukup tajam. Oleh karena itu, sesunggunya cacat tidak akan tersembunyi pada dirinya.

Baca Juga: Rabu Datang! Simak Cara Shalat Tolak Bala Rebo Wekasan 2021 Beserta Bacaan Niat dan Tata Caranya

Baca Juga: Sejarah Awal Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Menjadi Tradisi bagi Umat Islam

4 tips mengetahui kekurangan pada diri sendiri tentunya, dapat mendorong manusia untuk muhasabutunnafsih. Karena, sering kali seseorang menampakan debu di mata saudaranya, sementara bukit di matanya sendiri tak tampak baginya.

Untuk mengetahui kekurangan pada diri sendiri, seseorang dapat mengetahuinya dengan 4 tips yaitu:

1. Duduk di hadapan seorang guru yang piawai dalam soal cacat kejiwaan
sehingga seorang guru tersebut memiliki pengetahuan mendalam tentang penyakit hati yang tersembunyi.

Dengan demikian guru itu akan menunjukkan apa saja penyakit hati yang dideritanya, serta cara pengobatan yang harus dijalaninya.

Akan tetapi, dalam kenyataannya di zaman seperti sekarang, sungguh amat sulit mencari seorang guru seperti itu.

2. Mencari teman yang tulus, piawai, dan menjaga baik segala aturan agama.

Teman tersebut sangat bagus sebagai pengawas dan mengamati segala gerak dan tindakan kita.

Sehingga, setiap kali dia melihat sesuatu di antara akhlak ataupun tindakan yang tidak berkenan di hatinya, semua itu pasti akan ditegur olehnya.

Seperti itulah yang biasa dilakukan oleh para tokoh dan pemimpin agama yang bijak dan piawai.

Umar r.a. pernah berkata, “Rahmat Allah semoga tercurah atas siapa yang menunjukkan kepadaku segala cacat diriku.”

Dia juga sering menanyakan mengenai hal itu kepada Salman.

Suatu ketika, Salman datang menghadapnya, lalu Umar bertanya, “Apa saja yang Anda dengar tentang diriku, yang tidak berkenan di hati Anda?” Pada mulanya, Salman merasa segan untuk menjawab pertanyaan itu, tapi Umar mendesaknya.

Salman lalu berkata, “Telah sampai kepadaku berita bahwa Anda menyediakan dua jenis lauk pada saat makan, dan bahwa Anda memiliki dua setel baju, satu untuk siang hari dan satu lagi untuk malam hari?”

Umar bin Khatab bertanya lagi, “Adakah sesuatu lainnya yang Anda dengar mengenai diriku?” lalu Salman menjawab “Tidak,”

Umar berkata lagi, “Kalau hanya mengenai kedua hal ini, tentunya Anda sendiri akan merasa puas dengan kenyataan yang Anda jumpai.”

Umar juga pernah bertanya kepada Hudzaifah, “Anda adalah seorang yang diberi tahu rahasia Rasulullah Saw. mengenai siapa-siapa yang termasuk kaum munafik. Adakah Anda melihat sesuatu dari tanda-tanda kemunaikan kepada diriku?”

Begitulah kecurigaan Umar bin Khathab terhadap dirinya, memang begitu lah seharusnya, siapa saja yang lebih bijak akalnya dan lebih tinggi kedudukannya, niscaya akan lebih sedikit kekagumannya terhadap dirinya sendiri dan lebih besar muhasabatunnafsihnya.

3. Mengambil manfaat dari ucapan-ucapan para pembenci

Seseorang yang membenci orang lain kemungkinan besar akan menonjolkan segala keburukan saudaranya.

Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengingat kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Seorang yang bijak pasti akan mengambil manfaat dari ucapan musuhnya tentang dirinya, karena mereka sangat mengetahui keburukan yang ada pada dirinya.

4. Bergaul dengan masyarakat luas

Pada bagian ini, tentunya seseorang mukmin dapat mengambil pelajaran dari masyarakat luas, sehingga dapat mendorong dirinya untuk muhasabatunnafsih.

Dari segala kejadian yang ada pada masyarakt dapat mendidik seorang mukmin untuk lebih intripesksi diri.

Pernah ditanyakan kepada Isa a.s., “Siapakah yang telah mendidikmu?” Dia menjawab, “Tidak seorang pun! akan tetapi, aku selalu melihat bahwa kejahilan seorang jahil adalah sesuatu yang buruk maka aku pun menjauhinya.”

 
Dilansir dari buku yang berjudul Mengobati Penyakit Hati, Membentuk Akhlak Mulia, Karya Al-Imam Abu Hamid Al-Ghizali, kemudian diterjemahkan Muhammad Al-Baqir. terbit pada tahun 2014.  
 
Demikian penjelasan tentang 4 tips mengetahui kekurangan pada diri sendiri.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x