Keutamaan Syukur Membawa Nikmat, Penjelasan Umar bin Abdul Aziz

- 30 September 2021, 19:05 WIB
 Ilustrasi syukur, Keutamaan Syukur Membawa Nikmat, Penjelasan Umar bin Abdul Aziz /Mohamed Hassan/Pixabay/
Ilustrasi syukur, Keutamaan Syukur Membawa Nikmat, Penjelasan Umar bin Abdul Aziz /Mohamed Hassan/Pixabay/ /

SEMARANGKU – Artikel ini akan menjelasakn kepada anda tentang keutamaan Syukur yang membawa nikmat.

Syukur adalah memuji Allah SWT sebagai dzat yang memberi nikmat kepada hambahnya.
 
Seorang hamba masuk dalam katagori syukur ketika telah melaksanakan tiga perbuatan dari wujud Syukur.
 
 

Pertama, pengakuan dengan batin atas nikmat yang didapatkan oleh Nya.

Kedua, mengucapkan Alhamdulillah dengan lisan sebagai bentuk pengakuan syukurnya terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Ketiga, pengakuan dengan anggota badan yakni, menjadikan nikmat yang didapat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.  

Dari penjelasan di atas maka syukur berkaitan dengan hati, lisan dan anggota badan yang saling berhubungan satu sama lain.

Seseorang yang tidak melaksanakan tiga perbuatan di atas tidaklah pantas dikatakan bersyukur.

Seseorang yang bersyukur tidaklah mungkin menggunakan kenikmat yang diberikan oleh Allah untuk digunakan pada perbuatan yang salah.

Seperti, mata digunakan untuk melihat aurat wanita yang bukan istrinya, menggunakan tanggan untuk mencuri, dan membelanjakan uang untuk membeli Narkotika.

Perbuatan ini tidak termasuk katagori bersyukur melainkan meremehkan ajaran Islam.

Sesungguhnya Allah menambahkan rezeki kepada hambahnya yang bersyukur.

Rezeki tersebut Allah berikan dalam bentuk karunia yang bisa berbentuk apapun dan tidak terbatas jumlahnya.
Allah SWT berfirman:

وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦٓ إِن شَآءَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya: “Maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunianya, jika dia menghendaki. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana.” (QS. At-Taubah: 28).

Peran syukur adalah mengikat nikmat yang diberikan Allah, sehingga menjadi sebab nikmat menjadi bertambah banyak.

Umar bin Abdul Aziz mengatakan "Ikatlah nikmat-nikmat Allah dengan bersyukur padanya."

Kemudian Ali bin Abu Thalib juga mengatakan "Sesungguhnya nikmat itu berhubungan dengan Syukur. Sedangkan syukur itu berkaitan dengan penambahan nikmat.”
 
Syukur dan nikmat tidak bisa dipisahkan kerana, ketika seorang hambah berhenti bersyukur maka nikmat juga berhenti mengalir untuknya.

Setiap apa pun yang dicari manusia dapat disebut nikmat, tetapi hakikat nikmat adalah membawa kepada kebahagiaan akhirat. Sehingga dapat membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT.
 
Ketika seseorang mendapatkan harta kekayaan namun lupa bersyukur kepada Allah maka hal tersebut sangat dimurkainya.

Hakikatnya nikmat yang sejati dapat membuat kita semakin dekat kepada Allah, tetapi bukan untuk lupa padanya.

Jangan sampai kita enggan bersyukur karena merasa masih miskin harta dan kekurangan materi.  
Karena, sesunggunya Allah maha tahu atas segala perbuatan hambahnya.

Dilansir dari buku yang berjudul Rahasia Menjadi Kaya, karya dari Abu Muhammad Faiz Abdurrahman, terbit pada tahun 2009. 
 
Demikian penjelasan tentang keutamaan Syukur yang dapat membawa nikmat.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x